SMA PGRI Raih Juara III Festifal Film Dokumenter Jepara

tegas.co, JEPARA, JATENG – Shoot yang sangat singkat hanya dua hari, prestasi ini sekaligus membanggakan bagi sekolah yang bernaung di Yayasan PGRI ini meraih juara III Festifal Film Dokumenter Jepara  dalam kegiatan malam penganugerahan Festifal Film Dokumenter Jepara 2, Minggu Malam (5/2).

Iklan Pemkot Baubau
Pelajar SMA PGRI Jepara Foto bersama usai menerima penghargaan Malam penganugerahan Festifial Film Dokumeneter Jepara 2. FOTO : DEDY SETYAWAN

Prestasi dan penghargaan ini tentunya akan semakin meningkan mutu dan prestasi bagi anak didik.  Mengambil view tentang alat musik bambu di sanggar milik Hesti Prastyo dengan mengangkat Karya Alat Musik Bambu Jepara diangkat menjadi sebuah karya sinematografi yang etnis  merupakan hal pertama yang dilakukan anak-anak pelajar tersebut.

Festival Film Dokumenter Jepara 2 karya anak-anak sinematografi SNA PGRI Jepara mendapatkan pretasi yang menggembirakan yaitu menjadi juara ke – III dalam ajang tersebut. Ajang kali ini merupakan agenda rutin kabupaten jepara untuk meningkatkan bakat dan potensi sineas muda di kabupaten Jepara khususnya bagi pelajar.

Ide cerita Endang Fitriani, karena baru pertama di jepara ada pengrajin musik bambu, karena ingin mengankat potensi daerah melalilui seni musik dan diaplikasikan menjadu sebuah karya seni film.

Kepala SMA PGRI Jepara Siswanduri mengatakan, merasa bersyukur atas prestasi yang diraih anak-anak, harapan kedepan lebih semangat lagi dan terus berpreatasi agar sinematografi di SMA dapat lebih maju lagi. “Kepada pembina live skill diharapkan unruk dapat lebih mengembangkan kreatifitas anak-anak sehingga akan lebih berprestasi sikancah yang lebih tinggi, bukan hanya dilingkup kabupaten,’Ujarnya saat usai menerima penganugerahan tersbeut.

Sementara itu Sutradara Irfan Hardiansyah mengatakan,  dengan prestasi ini perasaannya senang, bangga, puas, ini dengan membuktikan bahwa sinematografi jepara akan bangkit kembali dengan sebuah karya yang dapat diraihnya kali ini. “Proses pembuatan terkenkenda pencayahaayan kuran karena pembuatan bwrada di dalam ruangan,’Ujarnya singkat.

Begitu juga dengan Didik widihantoro pembina sinematografi SMA PGRI Jepara harapannya,  agar kedepan sinematografi di  sekolah kami dapat lebih berprestasi lagi lebih tinggi, dan dapat memacu siswa dalam dunia sinema khususnya di ekstra live skill sinematografi di SMA PGRI Jepara.

DEDY SETYAWAN / HERMAN

Komentar