Pengelola PKBM Masih Bingung Teknis UNBK

tegas.co, JEPARA, JATENG – Sebanyak 694 siswa kejar paket akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini. Pengelola Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) mengaku masih bingung terkait teknis pelaksanaan ujian tersebut.

Iklan PUPR
pelajar SMA di jepara saat mengikuti pelatian Ujian Nasional Berbasis Komputer. FOTO : DEDY SETYAWAN
Pelajar SMA di jepara saat mengikuti pelatian Ujian Nasional Berbasis Komputer. FOTO : DEDY SETYAWAN

Pengelola PKBM Jenggala Niti mengatakan, pelaksaan UNBK kejar paket ditunjuk langsung oleh pemerintah pusat. Namun, hingga kemarin pihaknya masih bingung berkait teknis pelaksanaan UNBK tersebut. Terutama pelaksanaan UNBK untuk kejar paket C.

“Kami masih bingung karena tahu-tahu kami yang ditunjuk dari Jakarta untuk melaksanakan UNBK,” ujarnya kepada awak media ini, Jum,at (10/3).

Niti mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak sekolah yang ditunjuk. Sementara ini dari pihak sekolah belum memberi kepastian. Alasannya, kewenangan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) saat ini sudah di pemerintah provinsi. Di sisi lain, sebelum mengikuti UNBK siswa kejar paket harus mengikuti latihan dulu minimal dua kali latihan. Berbeda dengan sekolah reguler yang mengikuti latihan sebanyak tiga kali.

“Sampai saat ini untuk siswa kejar paket yang ikut UNBK belum pernah latihan mengerjakan soal,”Katanya.

Terpisah, Sekertaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten (Disdikpora) Jepara Ali Maftuh mengatakan, siswa kejar paker yang mengikuti Ujian Nasional (UN tahun ini berjumlah 2.037 siswa. Sebanyak 694 siswa dari jumlah tersebut akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

“Siswa kejar paket yang mengikuti UN tahun ini meliputi 96 siswa kejar paket A, 647 siswa kejar paket B, dan 1.294 siswa kejar paket C,” ujarnya.

Mengenai teknis pelaksanaan, dikatakan Ali Maftuh, secara prinsip dengan UNBK bagi siswa sekolah reguler. Bedanya, hanya tempat pelaksanaan dan latihan mengerjakan soal. Jika reguler latihannya tiga kali, sementara kerja paket hanya dua kali.

“Materi soal sama. UNBK kejar paket penyelenggara pendidikan non formal dan meminjam komputer ke sekolah. Jadi siswa yang ikut kejar paket nantinya menggunakan sekolah yang sudah ditentukan,” katanya.

Ali Maftuh menerangkan, di Jepara ada sekitar 30 PKBM yang mengikuti UN. Namun, hanya hanya 11 PKBM yang siap melaksanakan UNBK. Baik untuk paket A, B atau paket C. Dari 11 PKBM itu, 5 PKBM yang akan menyelenggarakan UNBK paket A.

DEDY SETYAWAN / HERMAN

Komentar