Kemenpar Gelar Promosi Kuliner Wakatobi Di Jakarta

tegas.co, JAKARTA- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar dialog Gastronomi Nasional yang kedua serta promosi kuliner Wakatobi. Hal dilakukan menginggat pentingnya membangun landasan gastronomi Indonesia tekait patiwisata.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya memukul gong pertanda dimulainya dialog Gastronomi Nasional yang kedua serta promosi kuliner Wakatobi. FOTO : IRFAN MUALIM
Menteri Pariwisata, Arief Yahya memukul gong pertanda dimulainya dialog Gastronomi Nasional yang kedua serta promosi kuliner Wakatobi. FOTO : IRFAN MUALIM

Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan jika dilihat dari potensi yang ada maka Indonesia memiliki 60 persen potensi wisata budaya. Kemudian dikembangkan lagi menjadi wisata belanja dan wisata kuliner sebesar 45 persen.

“Untuk  wisata warisan budaya dan sejarah serta wisata kota dan desa memang porsinya paling besar di antara semua. Olehnya itu, gastronomi punya peran penting dalam industri pariwisata,” Ujarnya, Usai membuka acara dialog tersebut di Balairung Soeailo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Rabu (29/3/2017)

Selain itu, lanjutnya, kuliner memiliki daya tarik sendiri dalam mendatangkan wisatawan. Contoh, event festival kuliner di Batan menjadi andalan dalam menarik wisatawan dari Singapura dan Malaysia.

“Wakatobi punya potensi itu, mengingat sebagian besar pengeluaran wisatawan digunakan untuk kuliner, selain tiket pesawat, akomodasi, dan belanja souvenir,” Jelasnya

Sementara itu, Ketua Akademi Gastronomi Indonesia (AGI), Vita Datau Mesakh mengatakan, gastronomi menjadi inti dari ilmu tentang seni kuliner. Sehingga, jika dilihat dari sudut pandang food scrape (food dan landscape) maka akan dapat diketahui gambaran sosial, budaya, politik, ekonomi atau sejarah suatu daerah.

“Makanan itu erat kaitannya dengan tempat, identitas, dan budaya,”Imbuhnya

Saat ini, tambahnya, telah banyak orang mempromosikan sebuah area dan identitas makanan daerah masing-masing untuk kebutuhan pariwisata dan komersial.

“Untuk melakukan penjualan dan promosi diperlukan kreativitas mulai dari proses, pengembangan produk, dan pemasaran,”Tutupnya.

IRFAN MUALIM / HERMAN

Komentar