Jalan Tak Kunjung Diperbaiki, Masyarakat Serbu Dinas PU dan DPRD Muna

tegas.co., MUNA, SULTRA – Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Pemuda Pelajar (AP3KW) Kecamatan Watopute, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), melakukan aksi demontrasi di depan kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan kantor DPRD setempat, Kamis (25/01/2018).

Jalan Tak Kunjung Diperbaiki, Masyarakat Serbu Dinas PU dan DPRD Muna
Mahasiswa berorasi di gedung Dinas PU dan DPRD Muna tuntut percepatan pengerjaan jalan FOTO: LA ODE AWALLUDIN

Aksi ini dengan tujuan untuk menyampaikan aspirasi terkait persoalan kondisi jalan poros Watupute-Matarawa yang sampai saat ini tak kunjung dirampungkan pengerjaanya.

Iklan Pemkot Baubau

Jalan dengan panjang mencapai 3 km tersebut, saat ini menjadi jalur penghubung antara kabupaten Muna dan Muna Barat.

Ironisnya, jalan yang menjadi satu-satunya pilihan masyarakat Muna yang digunakan untuk menuju bandara Sugi Manuru itu, kurang lebih sepuluh tahun terakhir ini pekerjaanya belum dirampungkan dan masyarakat hanya dibuai dengan janji manis, baik dari pemerintah daerah melalui instansi terkait maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten Muna.

Menyikapi persoalan itu, gerakan yang dinahkodai La Ode Samsul ini mempertanyakan realisasi pengaspalan jalan poros Watopute-Matarawa yang tidak pernah terealisasi sampai saat ini.

“Kami masyarakat Matarawa menginginkan kepastian dari janji-janji manis yang dilontarkan pemangku kebijakan terhadap pengerjaan jalan poros Watopute-Matarawa,”teriak La Ode Samsul saat orasi.

Aksi yang semula berjalan damai tiba-tiba berubah menjadi aksi saling dorong dengan pihak kepolisian yang mengawal aksi tersebut.

Hal ini disebabkan karena massa aksi ingin memaksa masuk kedalam kantor Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Muna dan untuk bertemu dengan Kepala Dinas, namun usaha mereka mendapat halangan dari pihak kepolisian dengan alasan kepala Dinas PU sedang tidak berada di kantor.

Setelah melakukan negosiasi panjang dengan pihak kepolisian, akhirnya perwakilan massa diperkenankan bertemu dengan Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PU Muna, Ramli.

Dalam keterangannya, Ramli menjelaskan, jalan poros Watopute-Matarawa sudah dianggarkan dan akan segera dilakukan pengerjaannya di 2018 ini.

“Jalan poros Watopute-Matarawa telah dianggarkan senilai Rp4,47 M melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dalam waktu dekat ini akan segera dilakukan perbaikan,”ungkapnya

Mendengar penjelasan tersebut, rupanya tak semerta-merta diterima oleh massa aksi, untuk mempertegas pernyataan Perwakilan Dinas PU tersebut, mereka membuat surat pernyataan bermaterai dan ditanda tangani oleh perwakilan Dinas PU Kabupaten Muna.

Tak sampai disitu, Aksi kemudian dilanjutkan di kantor DPRD Muna, Naasnya, ingin mengadukan nasib mereka di kantor yang merupakan representatif masyarakat Muna itu, tapi setibanya disana tak seorang pun dari Anggota DPRD Muna berada di kantor dengan alasan sementara keluar daerah.

Masa aksi pun kemudian diterima Usman yang merupakan Sekwan DPRD Muna,“Para Anggota DPRD sedang berada diluar daerah,”ungkapnya.

Mendengar penjelasan tersebut, demonstran tetap ngotot untuk masuk ke dalam kantor DPRD Muna. Alhasil, aksi saling dorongpun kembali terjadi, Namun pihak kepolisian dibantu Satpol PP berhasil meredam situasi.

Namun, beberapa ibu dan anak yang ikut dalam aksi tersebut menjadi korban keganasan gas air mata yang diluncurkan pihak kepolisian.

Demonstran kemudian membubarkan diri setelah menyepakati kalau dalam waktu dekat akan diadakan hearing.

“Senin depan kami akan melakukan pertemuan dengan masyarakat Desa Matarawa, dan kami akan menyurat langsung ke Kepala Desanya,”ungkap Sekwan DPRD Muna.

REPORTER: LA ODE AWALLUDIN

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar