Example floating
Example floating
Berita UtamaKonawe Selatan

Gepsultra: Nasionalisme dan Ekumenisme harus Ditanamkan Sejak Usia Dini

1155
×

Gepsultra: Nasionalisme dan Ekumenisme harus Ditanamkan Sejak Usia Dini

Sebarkan artikel ini

tegas.co., KONSEL, SULTRA – Sabtu, 08 September 2018, Pelayanan Kategorial Sekolah Minggu Anak dan Remaja Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara (PK-SMAR Gepsultra) menggelar Kegiatan Jambore PK-SMAR Gepsultra tahun 2018.

Gepsultra: Nasionalisme dan Ekumenisme harus Ditanamkan Sejak Usia Dini
Gepsultra: Nasionalisme dan Ekumenisme harus Ditanamkan Sejak Usia Dini

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Komandan Korem 143 HO ini akan berlangsung 4 hari, sejak 08 – 11 September 2018.

Kegiatan yang berlangsung di Boro-Boro Yonif 725 Woroagi, Konawe Selatan (KOnsel), Sulawesi Tenggara (Sul;tra) ini, menyajikan berbagai macam acara bagi para anak dan remaja, mulai dari ibadah, materi hingga bermain permainan nusantara.

Salah satu materi dari isi acara tersebut adalah, Penataran Bela Negara yang langsung dibawakan oleh para Pemateri Batalyon Infanteri 725 Woroagi, antara lain Letnan Dua (Letda) Inf. Fiqi Istiandara, Sersan Satu (Sertu) Asrul, dan Kopral Eliastan.

“Inti dari materi Penataran Bela Negara ini bagaimana memberikan pengertian, pengamalan dan penerapan dari kesatuan empat pilar kebangsaan, sehingga nantinya dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme secara utuh bagi bangsa dan negara, karena sejauh ini banyak orang yang belum bisa membedakan juga antara nasionalisme dan patriotisme,”ucap Letda Inf Fiqi Istiandara, yang dijumpai di tengah selah bincangnya bersama Panitia Jambore.

Hal yang senada juga diutarakan oleh Pdt. Elce Sambira, selaku Sekretaris Komisi Kategorial Sinode Gepsultra. ia mengungkapkan bagaimana pentingnya menumbuhkan rasa nasionalisme dan ekumenisme sejak usia dini.

“Kami (Gepsultra) mengganggap penting untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan ekumenisme ditengah kalangan Anak dan Remaja Gereja, karena mereka merupakan penerus bangsa dan penerus warga gereja, sehingga mereka juga dapat meneruskan doa Tuhan Yesus dalam Yohanes 17 : 2, agar mereka menjadi satu adanya,”ungkapnya.

Jambore ini dihadiri 418 orang anak dan remaja yang berumur 9-14 tahun, serta 90 orang dewasa sebagai pendamping.

Sekedar diketahui panitia kegiatan ini diketuai oleh Theresia Takapaha sebagai Ketua Panitia dan Sekretaris Panitia Anastasia Wijaya.

PUBLISHER: MAS’UD

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos