tegas.co., DONGGALA, SULTENG – Setelah menempuh perjalanan udara selama lebih kurang 3,5 jam dari Jakarta via Makassar, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tiba di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Dari bandara, AHY dan tim AHY Foundation langsung menuju hunian sementara (Huntara) gabungan Desa Jono Oge dan Desa Lolu, Kabupaten Sigi, Palu, Senin sore(07/01/2019).
AHY sangat terharu sekaligus takjub melihat kebersamaan serta ketegaran para pengungsi korban bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi yang menimpa beberapa wilayah di Sulteng September 2018 lalu. Ia merasakan kedahsyatan bencana itu ketika melihatnya melalui televisi.
“Tentu kami seketika itu juga langsung mendoakan semoga bapak ibu sekalian diberikan kekuatan, keselamatan, dan yang menjadi korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ujarnya pada tegas.co, Kamis (10/01/2019).
“Saya hormat dan salut kepada bapak ibu sekalian yang justru terus mencari kekuatan di tengah-tengah keterbatasan yang ada di huntara ini. Itulah yang seharusnya kita yakini sebagai jalan untuk menuju sesuatu yang lebih baik di masa depan,” tuturnya menambahkan.
Kata AHY, usai menyapa para warga di pengungsian, dirinya kemudian memberikan bantuan secara simbolis melalui timnya AHY Foundation kepada Kepala Desa Lolu, Tarmin, dan dilanjutkan dengan meninjauan proses pengerjaan sumur bor yang merupakan bagian sumbangan dari timnya tersebut.
“Melalui AHY Foundation, tadi kami membawa bantuan. Ada bahan pokok, kompor, dan yang tidak kalah penting juga sumur, yang sedang dikerjakan karena membutuhkan waktu tiga hari. Yang paling mendasar dan dibutuhkan di lokasi ini adalah air bersih. Oleh karena itu, saya berharap dengan tambahan satu sumur lagi bisa mengurangi beban warga kita yang memang berebut air bersih di sini,” katanya.
Kepada AHY, warga yang mengungsi juga turut menceritakan musibah mengerikan yang menyebabkan desa mereka hampir sebagian besar hilang tertelan bumi. Likuifaksi yang terjadi beberapa titik di Sulteng ini merupakan peristiwa likuifaksi terbesar yang pernah terjadi di dunia.
Bambang (47) warga Desa Jono Oge menceritakan bagaimana likuifaksi yang melenyapkan hampir satu desa tersebut, namun ia berhasil selamat dari musibah itu. Dengan suara bergetar, Bambang juga menceritakan bagaimana ia kehilangan anaknya di depan mata akibat fenomena alam tersebut.
Setelah menyapa para warga di pengungsian, AHY kemudian memberikan bantuan secara simbolis dari AHY Foundation kepada Kepala Desa Lolu, Tarmin dilanjutkan dengan meninjauan proses pengerjaan sumur bor yang merupakan bagian sumbangan dari AHY Foundation.
Selain Kabupaten Sigi, selama kunjungannya di Sulawesi Tengah ini, tim AHY Foundation juga direncanakan mengunjungi daerah lainnya yang terkena dampak bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi, antara lain Kabupaten Donggala, dan Balaroa, Palu.
REPORTER: ODEK
PUBLISHER: SALAMUN SOFIAN