tegas.co., BAUBAU, SULTRA – Dalam rangka mempertahankan dan memdeklrasikan makanan khas tradisional berbahan non beras, Dinas Ketahanan Pangan menggelar lomba B2SA Kamis (21/3/19). Berlangsung di gedung Maedani, diikuti oleh PKK 8 Kecamatan Se-Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal itu diungkapkan Plh Kadis Ketahanan Pangan La Ode Sarafa kepada awak Tegas.co. Kata dia, lomba penganekaragaman pangan yang bersumber dari bahan lokal ini untuk mengantisipasi masalah pangan.
“Dimana kebanyakan masyarakat hanya mengkonsumsi beras padahal sumber pangan lokal kita banyak dan cukup”haturnya.
Menurutnya, menyangkut tugas ketersediaan pangan, Keamanan pangan dan Distribusi pangan, dimana beras itu kebanyakan disuplai dari luar daerah dan agar kita tidak tergantung dan hanya mengandalkan beras sebagai makanan pokok sehari-hari.
Olehnya itu, masyarakat kota Baubau harus mencintai makanan khas dan memanfaatkan pangan lokal yang ada.
“Hari ini juga Launching sehari tanpa nasi yang diawali ASN dan akan berlanjut ke masyarakat,”ungkap La Ode Sarafa.
Dijelaskan, dalam menuju Baubau sehat, maka diberikan singkatan Kamisetora (Kasoami, Kapusu, Kambuse, Kabuto dan Taingkora) yang bahan pangannya adalah ubia-ubian dan kacang serta Jagung.
Setelah lomba, pemenang lomba B2SA, Juara 1 Kecamatan Murhum akan mewakili Kota Baubau ke tingkat provinsi mengikuti Lomba B2SA, kemudian juara 2 Kecamatan Wolio dan juara 3 Kecamatan Batupoaro.
Untuk menu yang ditampilkan oleh Kecamatan Murhum agak berbeda dan unik, pertama ada keladi dengan isian telur, dan Teh Jahe Kelapa, serta Katuk Kari yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai sayuran bening, namun dapat dikreasikan oleh PKK Murhum menjadi menu yang sehat dengan nilai gizi tinggi.
Turut hadir dalam kegiatan, Wali Kota Baubau Dr.H.AS Tamrin MH, Wakil Ketua PKK Baubau Ny.Wa Ode Nursanti Monianse, Dandim 1413 Buton Letkol Inf. Davy Darma Putra Bersama Kajari Baubau Gasper.
PENULIS:JSR
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar