Example floating
Example floating
Berita UtamaWakatobi

Festival Pulau Tukang Besi Hidupkan Nilai Budaya Masyarakat

1518
×

Festival Pulau Tukang Besi Hidupkan Nilai Budaya Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Festival Pulau Tukang Besi Hidupkan Nilai Budaya Masyarakat
Pembukaan Iven festival pulau tukang besi III di pulau Binongko resmi dibuka oleh Bupati Wakatobi H. Arhawi, SE. Tampak sejumlah Forkopimda hadir

tegas.co., WAKATOBI, SULTRA – Penyelenggaraan iven festival pulau tukang besi ke-III dihelat di pulau Binongko Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra). Bupati Wakatobi H. Arhawi, membuka acara yang dipusatkan di alun-alun kantor camat Binongko, Rabu (1/01/2019).

Pembukaan Iven festival dimeriahkan atraksi budaya yakni pawai karnaval antar desa dan kelurahan, dengan menampilkan busana khas. Penampilan seni tari klosal putra dan putri pulau binongko.

Semaraknya festival pulau tukang besi yang ketiga kalinya dilaksanakan tiap tahun itu mendapatkan apresiasi dari Bupati Wakatobi H. Arhawi. Bagi dia, euforia masyarakat dalam mensukseskan acara patut menjadi semangat dalam membangun jati diri daerah sebagai daerah destinasi pariwisata top ten nasional.

Arhawi menuturkan khasanah budaya pulau tukang besi itu begitu beragam dan memiliki potensi pariwisatanya yang tak kalah menariknya. Kendati melalui iven festival tersebut diharapkan pembangunan pariwisata akan tumbuh secara berkesinambungan.

“Eksistensi pulau Binongko sendiri kita tahu memiliki khasanah budaya beragam. Tentu juga dalam sejarah panjang kabupaten kita ini sebagai daerah maritim. Dan pulau Binongko telah melahirkan banyak pelaut dan saudagar ulung yang tangguh dan para ulama besar yang tersohor yang mengembangkan syiar Islam di penjuru nusantara,” ucapnya.

Ia melanjutkan, eksistensi kebudayaan daerah ini merupakan hal yang sangat krusial untuk dilestarikan dan dikembangkan kedepan. Olehnya itu, penyelengaraan Iven seperti ini menjadi simpul penting bagi upaya bersama untuk terus menggali, menyamakan dan dilestarikan.

“Sebab kebudayaan daerah yang kita miliki merupakan identitas dan jati diri kita dalam kehidupan sehari-hari dan dalam menghadapi tantangan masa depan agar kita tidak menjadi daerah yang kehilangan karakter,” ungkapnya.

Lebih jauh dia memandang penyelenggaraan iven festival juga memiliki korelasi yang erat dengan kebijakan strategis daerah dimana menempatkan sektor pariwisata sebagai salah satu liding sektor pembangunan daerah.

“Dan di pulau ini (Binongko) pasti menyimpan banyak keajaiban, meninggalkan berbagai warisan budaya leluhur dan banyak nilai-nilai yang dapat kita gali dan pertahankan sebagai modal sosial dalam pembangunan daerah,” ujarnya.

KONTRIBUTOR: RUSDIN

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos