Example floating
Example floating
Berita UtamaDaerahKonawe Selatan

Tangani Stunting, Puluhan Kader PKK Konsel Study Banding di Tangerang

1688
×

Tangani Stunting, Puluhan Kader PKK Konsel Study Banding di Tangerang

Sebarkan artikel ini

Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) Hj Nurlin Surunuddin bersama 68 pengurus Kabupaten, Kecamatan dan Desa melaksanakan Study Banding di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Rabu (31/7/2019).

Kegiatan kaji banding ini dalam rangka meningkatkan kinerja lembaga PKK di bidang Keluarga Berencana (KB), dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh, serta upaya penanggulangan masalah anak balita pendek (stunting).

Kedatangan rombongan TP-PKK Konsel tersebut di sambut hangat oleh Wakil Ketua TP-PKK Tangerang, Hj Nina Madromli sekaligus bertukar plakat dan cenderamata.

“Selamat datang Ketua TP-PKK Konsel bersama rombongan di tempat kami. Saya menyampaikan salam dan permohonan maaf karena Ketua PKK kami tidak turut menyambut langsung karena sedang menjalankan tugas penting lainnya,” ujar Wakil Ketua TP-PKK Tangerang, Nina Madromali dihadapan rombongan TP-PKK Konsel.

Nina menjelaskan bahwa, PKK Tangerang telah mendirikan Kampung KB Waru di Desa Pangkat Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang Provinsi Banten, yang saat ini telah menjadi Kampung KB percontohan peringkat ke 4 Tingkat Nasional. Dimana keberadaannya mendapatkan banyak perhatian dari berbagai daerah, yang merupakan hasil perjuangan seluruh masyarakat. Khususnya warga Desa Pangkat bersama seluruh OPD se-Kabupaten Tangerang.

Yang paling penting, sambung dia, adalah peran dari TP-PKK, baik tingkat kabupaten Kecamatan maupun Desa, yang mampu berperan serta aktif dalam upaya menekan bertambahnya jumlah penduduk dan turut mensosialisasikan program KB di lingkungan sekitarnya, dengan menganggap bukan hanya tugas pemerintah semata tetapi seluruh masyarakat tanpa terkecuali.

Ini dilakukan mengingat laju pertumbuhan penduduk (LPP) di Indonesia saat ini kurang lebih mencapai 13,8% setiap tahunnya, jelas Nina, dan di Tangerang berdasarkan data BPS 2018 jumlah penduduk mencapai 3,7 juta jiwa dengan LPP 3,5%, dan stunting sebesar 28,8%, khusus Kecamatan Jayanti sendiri menduduki peringkat teratas yakni 46,8% dan di Provinsi Banten sebesar 29,6% sedangkan angka yang ditolerir oleh Who adalah tidak lebih dari 20%.

Olehnya itu, tambah dia, stunting adalah masalah serius yang menjadi program prioritas Pemkab Tangerang. TP-PKK berperan aktif melakukan penyuluhan pola asuh anak dari Pokja satu. Dengan turun tangan langsung untuk menurunkan angka stunting dengan membentuk Satgas TEGAS “Tangerang Cegah Stunting” termasuk didalamnya berupaya meningkatkan ekonomi keluarga melalui UP2K.

“Dan untuk mengatasi persoalan kependudukan tersebut kami bentuk Kampung KB percontohan, yang diharapkan akan semakin meningkatkan peran serta masyarakat dalam menciptakan SDM yang berkualitas yang terlahir dari keluarga yang bahagia dan sejahtera,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua TP-PKK Konsel, Hj Nurlin Surunuddin mengaku berterima kasih dan berikan penghargaan kepada Pemkab Tangerang, atas kesediaan menerima rombongan TP-PKK Konsel untuk melaksanakan kegiatan Study Banding penanganan masalah stunting dan Kampung KB.

“Kami kesini karena Tangerang merupakan salah satu daerah terbaik dalam penanganan masalah stunting, sehingga menjadikan tempat ini sebagai daerah rujukan untuk belajar tentang penanganan masalah tersebut dan pelaksanaan program KB,” ujar Hj Nurlin Surunuddin.

Nurlin Surunuddin menerangkan, Kabupaten Konsel adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sultra dengan jumlah penduduknya 304.214 jiwa. Diantaranya, usia anak 0 – 10 tahun sebanyak 69.958 jiwa yang sebagian anak-anak mengalami masalah stunting dan penanganan KB.

Istri Bupati Konsel ini menambahkan, sebagai pengurus TP-PKK yang merupakan mitra kerja pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk berupaya mengurangi masalah stunting dan KB. Olehnya itu, kata dia, TP-PKK Konsel sangat membutuhkan ilmu dan pengalaman cara mengatasinya, dengan ini kami membawa pengurus PKK Kabupaten, Kecamatan dan Desa untuk belajar langsung.

“Dengan harapan bisa mendapat referensi dan pengalaman baru terkait hal ini. Sehingga dapat diterapkan di daerah kami yang tentunya dengan dukungan informasi dan data dari PKK Tangerang,” tandas Nurlin menambahkan.

MAHIDIN

Terima kasih