Example floating
Example floating
Berita Utama

Pembangunan Rumah Sakit Jantung di Sulawesi Tenggara Segera Dimulai

988
×

Pembangunan Rumah Sakit Jantung di Sulawesi Tenggara Segera Dimulai

Sebarkan artikel ini

Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi meletakkan batu pertama (ground breaking) pembangunan gedung Rumah Sakit Jantung Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (29/8). Tingginya kasus kematian akibat gagal jantung menjadi alasan pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara segera mendirikan Rumah Sakit Jantung.

Gubernur Ali Mazi mengatakan bahwa keberadaan rumah sakit jantung merupakan kebutuhan dan solusi tepat dalam penanganan kasus jantung dan pembuluh darah bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Sultra.

Berdasarkan data WHO tahun 2015, kasus kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah di dunia mencapai 17, 5 juta orang. Di Sultra sendiri berdasarkan hasil prevalensi hipertensi menjadi provinsi yang memiliki nilai mendekati rata-rata seluruh Indonesia, yakni mendekati 8,5.

“Jika melihat data penderita penyakit jantung yang begitu besar, minimnya fasilitas kesehatan yang dikhususkan bagi mereka, dan fakta tingginya masyarakat Sultra yang berobat ke kota besar seperti Jakarta maupun ke luar negeri. Maka kami Pemerintah Provinsi Sultra tidak tinggal diam, dengan berbenah dan meningkatkan pelayanan serta fasilitas kesehatan melalui pembangunan rumah sakit jantung ini,” tegas Ali Mazi.

Nantinya, kata Ali Mazi, RS Jantung Sultra akan dibuat setara dengan rumah sakit yang ada di kota-kota besar di Indonesia maupun yang di luar negeri. Sehingga rumah sakit ini diharapkan dapat melayani pasien penyakit jantung khususnya di Sultra dan juga pasien dari kota-kota lainnya di Indonesia.

RS Jantung Sultra akan dibangun di Kawasan Eks RSUD Prov. Sultra yang berlokasi di Jalan Dr. Sam Ratulangi Kelurahan Kemaraya Kecamatan Kendari Barat. Sejumlah pejabat penting daerah ini turut hadir menyaksikan seremoni pembangunan RS Jantung Sultra. Diantaranya, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir.

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos