Example floating
Example floating
Opini

Pemuda Pengusung Lahirnya Revolusi

924
×

Pemuda Pengusung Lahirnya Revolusi

Sebarkan artikel ini
Pemuda Pengusung Lahirnya Revolusi
Ilustrasi.

Di tengah kisruh demo mahasiswa dari berbagai kampus yang berlangsung belakangan ini, ada pemandangan langka yang menarik perhatian masyarakat. Yakni tingkah polah yang dilakukan para siswa STM. Siswa Sekolah Teknik Menengah ini tiba-tiba melakukan hal yang sama layaknya mahasiswa yang turun ke jalan.

Puluhan pelajar dari Sekolah Teknik Menengah (STM) mendatangi Gedung DPR-MPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019), seperti dilansir dari suara.com. Mereka mengatakan ingin meneruskan perjuangan mahasiswa yang berunjuk rasa sehari yang lalu.

Banyak kalangan yang meragukan mereka tak paham tentang apa yang mereka tuntut. Karena di usia seperti mereka, lebih dominan tujuan melakukan demo hanya sekedar memenuhi ajakan teman supaya diakui oleh sebagian yang lain.

Walau begitu, mereka sigap melakukan aksi demo dengan beragam tuntutan yang sama seperti para mahasiswa sehari sebelumnya. Mulai dari menolak rancangan undang-undang penghapusan kekerasan seksual RUU P/KS, mempertanyakan urgensitas pindah Ibukota,  menolak revisi UU KPK dan RUU KUHP. Masih dengan seragam sekolah pramuka mereka melakukan long march sambil membawa karton bertuliskan spidol berisi tuntutan tadi.

Banyak respon yang di kemukakan oleh beragam elemen masyarakat. Ada yang menganggap skeptis berakhir miris penuh hujatan terhadap sekolah dan status mereka sebagai seorang pelajar. Ada pula yang justru bangga dengan kepedulian mereka turun ke jalan mengemukakan tuntutan sebagian besar rakyat yang terdzolimi selama ini.

Jika ditinjau dari sisi kekuatan sebuah perubahan. Memang benar bahwa di tangan pemudalah sebuah perubahan itu akan terjadi. Di tangan pemudalah sebuah kondisi yang buruk bisa berbalik jadi lebih baik. Karena mereka adalah agen of change. Mereka adalah pihak yang senang dengan beragam inovasi dan perubahan.

Maka tak heran jika di pundak merekalah kelak sebuah revolusi itu tercetus. Sebagaimana reformasi yang pernah terjadi di Indonesia. Bukan hal yang tak mungkin jika saat ini kekuatan pemuda mampu mendobrak pemikiran yang ada. Menuju sebuah perubahan hakiki, perubahan yang mendasar hingga ke akar. Perubahan yang mampu menyelesaikan permasalahan utama sekaligus masalah cabang yang semakin rumit.

Kemampuan mengenali (the real enemy) musuh sebenarnya adalah hal yang penting dilakukan pemuda. Salah menentukan siapa lawan siapa kawan maka akan fatal. Cermat tentukan musuh sebelum terjun ke medan perang. Karena musuh dalam perang nonfisik akan jauh lebih sulit ketimbang perang secara fisik. Mereka bisa seperti bunglon, menyamar dengan sangat apik.

Jangan terkecoh dengan jubah pejabat, akademisi, pengamat politik, anggota dewan, seniman, budayawan.

Pengarahan kepada hal yang baik bagi para pemuda pun dibutuhkan. Tak terbayang bagaimana kelak nasib bangsa ini jika kekuatan pemuda dari segala penjuru negeri justru dimanfaatkan oleh pihak yang salah. Pihak yang “menunggangi”.

Segelintir kaum opportunis yang enggan melihat perubahan lebih baik bagi masyarakat banyak, demi kepentingan pribadi yakni berebut kue kekuasaan. Maka adalah perlu bagi kita para orang tua dan guru memberikan pengarahan perubahan yang jelas. Yakni perjuangan menuju perubahan sistem, perubahan yang mengarah pada upaya melanjutkan kehidupan Islam (al isti’naf alhayatil islamiyah).

Dalam bentuk penerapan syariah Islam secara kaffah melalui sebuah institusi politik. Ketegasan dan kejelasan arah perubahan ini penting. Karena dari sana-lah kekuatan murni itu lahir, akal yang sehat pasti akan menuntun pada sebuah perubahan yang jelas dan terarah.

Pemuda harus menentukan sistem pengganti jika perubahan itu terjadi. Karena perubahan hakiki tak akan tercapai tanpa adanya perubahan sistemik. Inilah yang disebut sebagai perubahan secara revolusioner (inqilabiyah), perubahan mendasar (tagyir).

Perubahan ideologis bukan pragmatis. Hanya satu ideologi shohih yang layak diperjuangkan kaum muslim yakni Islam, bukan yang lain. Kaum muslim akan bangkit melalui para pemudanya sebagai pengusung lahirnya revolusi, dengan menerapkan sistem Islam. Demikianlah janji Allah bagi orang-orang yang beriman.

“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”. (Surat An-Nur:55).

UMMU JIHAD