Example floating
Example floating
Opini

Benarkah Khilafah Membawa Kemunduran Umat?

1240
×

Benarkah Khilafah Membawa Kemunduran Umat?

Sebarkan artikel ini
Benarkah Khilafah Membawa Kemunduran Umat?
Ilustrasi.

“Kalau ideologi khilafah itu dibiarkan berkembang, partisipasi masyarakat dalam politik akan sangat dibatasi. Karena sejarah khilafah yang baik, hanya pada masa Abu bakar, Umar, dan separuh pemerintahan Ustman bin Affan. Selebihnya sudah dimiliki dinasti atau kerajaan, kekuasaan ada pada khalifah, dan rakyat tidak memiliki peran. Ini (Khilafah) jelas kemunduran dalam kehidupan bernegara di zaman moden ini,” ujar Guru Besar Fakultas Ilmu Tabiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Prof Dede Rosyada. NU Online, Kamis, 19 September 2019.

Diskusi dan wacana seputar Khilafah tak henti dibahas. Bahkan diskusi ini menempatkan para pengusung Khilafah sebagai orang-orang radikal yang mengancam eksistensi NKRI dan masuk dalam kategori aliran sesat.

Betapa menyakitkan stigma ini, padahal tesis seperti ini sangat lemah, jika hanya mengacu pada kondisi buruk yang terjadi pada era setelah Khulafaur Rasyidin. Apakah kondisi buruk kekhilafahan kemudian bisa di justifikasi sebagai bentuk sistem buruk yang membawa kemunduran umat? Masih perlu untuk pengkajian mendalam.

Jika pandangan seperti ini terus dikembangkan dan dipromosikan saya jamin generasi milineal tidak akan pernah mengenal Al Mansyur pembangun kota Baghdad, Harun Ar Rasyid pembangun Bayt Al Hikmah, Shalahudin Al Ayubi, Muhammad Al-Fatih, Sulayman Al qonuni dan Abdul Hamid sebagai para khalifah penakhluk  dunia.

Ini adalah sejarah yang tidak mudah untuk diapus jejaknya. Khilafah juga tidak bisa dihapus dari kajian fiqh Islam, walaupun para pembenci khilafah berusaha keras untuk memberangusnya dari kurikulum pendidikan sekolah. Kondisi buruk yang terjadi pada masa kekhilafahan tidak bisa menghukumi bahwa khilafah pasti membawa keburukan bagi umat.

Lalu bagaimana dengan Demokrasi? Bukankah sejak masa Yunani-Romawi demokrasi juga memakan banyak korban? Penerapan demokrasi di banyak negara didunia juga tidak lepas dari kondisi buruk, bisakah kemudian demokrasi dihapuskan dan maukah para pengusungnya dikategorikan sebagai penyebar ajaran sesat? Pasti tidak mau.

Demikian dengan Khilafah. Khilafah adalah ajaran Islam. Ajaran agung yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagai bentuk kongkrit sistem pemerintahan Islam. Jikalau kondisi buruk terjadi, bukankah tinggal diperbaiki saja bukan dihapuskan.

Ukuran standar perbaikannya jelas kembali kepada masa Rasulullah SAW sebagai model terbaik sistem kenegaraan, jika masa dinasti dianggap sebagai model yang buruk. Adil kan?

So, Khilafah selama empat belas abad telah memberikan sumbangan yang luar biasa bagi dunia. Bahkan ilmu pengetahuan modern hari ini yang telah diklaim Barat sejatinya berawal pada penelitian para ilmuwan Islam era Daulah Abbasyiyah. Industri galangan kapal modern juga tak lepas dari peran awal daulah Umawiyah.

Pertukaran kebudayaan seni bangunan antara Islam dan Barat tak lepas dari sumbangan Daulah Ustmaniyah. Lalu dimana letak kemunduran itu? Khilafah memuliakan umat. Justru ketika kaum muslimin tak lagi menerapkan Khilafah, kemunduran demi kemunduran terus terjadi.

Lihatlah Khasmir, Palestina, Syam, Uighur, Rohingya apakah itu mulia? Bagaimana dengan negeri ini? korupsi merajalela, pembunuhan tiap hari terjadi, eksploitasi sumber daya alam, keancuran generasi. Muliakah lain muslimin? Renungkanlah wahai diri. Wallahu’alam bi Showab.

DWI AGUSTINA DJATI