Bupati Wakatobi Kunjungi Warga Bencana Angin Puting Beliung

Bupati Wakatobi Kunjungi Warga Bencana Angin Puting Beliung
Bupati Wakatobi saat menemui korban angin puting FOTO: RUSDIN tegas.co

Pasca bencana angin puting beliung, Bupati Wakatobi Arhawi langsung meninjau titik lokasi bencana, Kamis (2/1/2020), sekitar pukul 11.15 WITA.

Orang nomor satu di Wakatobi itu mengunjungi lokasi bencana usai meresmikan UPTD Puskesmas Wangi-Wangi. Tak sendiri, ia ditemani sejumlah kepala OPD dan aparat keamanan polisi dan TNI.

Saat dilokasi, Bupati Wakatobi Arhawi ikut terharu. Pasalnya, sebagian dari warga yang terkena musibah itu rela rumahnya dipora-poranda angin kencang, hingga tak bisa untuk ditinggali.

“Tadi sudah kita wawancarai korban bencana apa yang dibutuhkan saat ini. Untuk sementara ini saya sudah perintahkan kadis sosial untuk melakukan tanggap darurat,” ucapnya.

Menurut informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wakatobi, kejadian angin puting beliung yang menerjang wilayah Wakatobi terjadi pada jam tiga subuh, Kamis.

Masih menurut BPBD, data rumah yang terkena angin kencang tersebut diantaranya, enam rumah di Kelurahan Mandati III, tiga rusak parah dan rusak ringan. Sementara terlapor, Desa Mola Nelayan Bhakti dikabarkan ada dua unit rumah dalam kondisi rusak total. Ada juga satu bangunan rumah di Desa One Melangkah, dan desa Fungka.

“Data lengkapnya belum kami dapatkan, tetapi untuk sementara ini ada sekitar 10 unit rumah warga yang bisa kami himpun,” kata Kepala BPBD Muh Yusuf.

Nurhayati (49), salah satu korban angin puting beliung warga Mandati III mengatakan saat angin menerjang rumahnya, ia masih dalam keadaan tertidur. Ia pun dengan kagetnya ketika diri ketika terbangun dalam kondisi badan tertindas lemari. 

“Saya baru sadar setelah ditindas sama lemari, pas sadar saya baru tahu ternyata rumah saya sudah dirobohkan angin. Saya coba selamatkan diri dan meminta pertolongan di rumah sebelah,” ceritanya.

Nasib yang sama dialami, Jumiati (30) warga desa Mola Nelayan Bhakti. Rumah yang belum sebulan dibeli oleh suaminya itu dirobohkan oleh angin kencang. Saat kejadian, istri dari Tomi itu tak berada dirumah.

“Malam kejadian, saya tidak tidur dirumah mertua di desa samaturu,” kisahnya.

Ia berharap ada bantuan dari pemerintah daerah untuk bisa kembali membangun rumahnya tersebut. “Iya, saya hanya minta ke pemerintah ada bantuan untuk kami, untuk kembali membangun rumah kami ini,” pintanya.

RUSDIN