Usai Sosialisasi dan Edukasi Covid-19, Ini Harapan Satgas Sultra

Rombongan Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulawesi Tenggara

TEGAS.CO.,SULTRA – Usai melakukan sosialisasi dan edukasi penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Muna, Muna Barat (Mubar), dan Buton Tengah (Buteng), akhirnya misi perjalanan tim satuan tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah selesai.

Di hari ke-3 (tiga) perjalanan, tim Satgas Sultra sesuai jadwal yang ditentukan, Kamis (05/08) bersiap untuk kembali ke Kota Kendari.

Iklan KPU Sultra
Tenda satgas didirikan di alun-alun kota Raha

Pukul 07.30 tim bersama-sama sarapan pagi di tenda Satgas Sultra yang didirikan di Alun-alun Kota Raha.

Sebelum menuju Pelabuhan Tampo, tim menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Pantai Meleura.

Suasana pantai yang dikelilingi bukit hijau terasa begitu menyejukan suasana, ditambah pemandangan pantai yang menyerupai miniatur Raja Ampat, serasa menghilangkan penat dan lelah tim Satgas usai melakukan perjalanan panjangnya selama dua hari terakhir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sultra, Muhammad Yusuf

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara, Muhammad Yusuf berharap, dengan dilakukannya sosialisasi dan edukasi penanggulangan Covid-19, akan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga protokol kesahatan (Prokes).

“Semoga masyarakat kian menyadari akan pentingnya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan untuk menekan angka penyebaran Covid-19,” ungkap Yusuf.

Orang nomor satu di BPBD Sultra itu juga menghimbau kepada masyarakat Sultra, khususnya Muna, Mubar, dan Buteng, agar menyadari pentingnya melakukan vaksinasi guna melindungi diri dari penularan virus corona.

Isolasi mandiri (Isoman) terpusat, kata Yusuf, juga sangat penting dilakukan di setiap daerah di 17 (tujuh belas) kabupaten/kota agar penanganan pasien dapat terkontrol, sehingga laju perkembangan Covid-19 dapat ditekan.

Yusuf juga mengungkapkan rasa syukurnya, karena setelah berkunjung ke beberapa titik vaksinasi, Ia melihat kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksin kian meningkat.

“Alhamdulillah, masyarakat sudah mulai sadar kalau vaksin itu penting, hal itu bisa dibuktikan dengan ramainya masyarakat yang melakukan vaksin dan mereka datang sendiri tanpa ada paksaan,” ujar Yusuf.

Terlebih lagi, tambahnya, setalah berbincang dengan beberapa warga di tiga kabupaten lokasi sosialisasi, ternyata mereka sendiri yang mencari tahu jadwal dan lokasi vaksinasi di desanya.

Kasrem 143/Haluoleo, Darodi Agus (tengah)

Di tempat yang sama, Kasrem 143/Haluoleo, Darodi Agus mengatakan, salah satu tujuan sosialisasi dan edukasi adalah membuat rakyat menjadi pintar.

“Ketika masyarakat sudah paham dan mengerti tentang bahaya dan cara mengatasi Covid-19, maka kita telah menciptakan daya tangkal tersendiri di dalam diri masyarakat,” jelas Darodi.

Menurut Kasrem, banyaknya korban di Indonesia diakibatkan karena ketidakpahaman dan ketidaktahuan, “Mereka seolah dipaksa pakai masker, mereka tidak mengerti bahwa masker untuk melindungi diri mereka sendiri”.

Mereka, sambung Kasrem, seolah dipaksa untuk vaksin, padahal vaksin dilakukan untuk mereka. Negara hanya membantu untuk menyelamatkan mereka bukan untuk menyiksa mereka.

Kasrem menambahkan, jika ada warga yang berbica tentang ketidakpercayaannya soal vaksin dan virus corona, itu karena warga tersebut belum teredukasi.

“Kita harus terus mengedukasi warga, karena ketika mereka sadar akan pentingnya prokes dan vaksin, tanpa disuruh pun mereka akan memakai masker dan meminta untuk divaksin,” tukas Kasrem.

Bahkan, ulas Kasrem, ketika masyarakat sudah teredukasi, Ia akan mencari tahu cara menangkal Covid itu sendiri, baik dengan memakai masker, mengetahui gejalah supaya tidak terjadi penyebaran di luar tracking, bahkan menolak hoax yang beredar seputar Covid.

“Mudah-mudahan dengan edukasi yang kita lakukan, rakyat kita bertambah pintar, rakyat kita bertambah kuat, sehingga secara otomatis tercipta daya tangkal tersendiri di tubuh masyarakat terhadap Covid,” harap Kasrem.

Setalah bertandang di tiga kabupaten, Kasrem melihat masyarakat telah memahami bahwa vaksin diadakan untuk mereka, karena masyarakat secara sadar datang ke tempat vaksinasi.

“Kita bisa menyimpulkan, jika kini masyarakat sudah lebih pintar dari pada beberapa bulan lalu, dulu masih ada ditemukan banyak masyarakat yang menolak vaksin, tapi kini mereka telah sadar bahwa vaksin dilakukan untuk mereka bukan untuk kepentingan pemerintah,” beber Kasrem.

Walau demikian, Kasrem berharap, aparat setempat lebih gencar lagi dalam mengedukasi masyarakat.

“Dalam operasi yustisi, kita jangan hanya membagikan masker tetapi juga harus mengedukasi warga untuk apa itu masker, masker untuk mereka bukan untuk petugas,” tutup Kasrem.

Tepat pukul 13.00 Wita rombongan tiba di Pelabuhan Tampo Kabupaten Muna, setelah menempuh perjalanan laut selama kurang lebih 3 jam, tim Satgas Sultra tiba di Pelabuhan Torobulu Kabupaten Konawe Selatan.

Sesampainya di Kota Kendari tim menyempatkan makan malam bersama di salah satu rumah makan (RM) yang ada di Kota Kendari.

Usai santap malam bersama, seluruh rombongan kembali ke Kantor BPBD Sultra untuk melakukan Swab Antigen.

Swab Antigen bagi seluruh anggota Satgas Covid usai melakakukan sosialisasi di tiga kabupaten

Setelah diperiksa oleh dokter, seluruh rombongan Satgas Sultra, dinyatakan negatif Covid-19 dan kembali ke kediaman masing-masing.

Adapun unsur yang terlibat, BPBD Sultra, Forkopinda Sultra, Rescu SAR Kendari, Dinas Kesehatan Prov Sultra, Dinas Kominfo Sultra dan Insan Pers.

H5P

Komentar