Orang nomor satu di Kota Baubau ini mengakui akan besarnya kebutuhan daya beli masyarakat Baubau. Namun pihaknya menyadari, sebagian besar masyarakat Baubau lebih memilih untuk membeli beras dari luar (bukan beras lokal) dengan sejumlah alasan, di antaranya ialah tingginya kadar air beras lokal sehingga tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.
“Program penyaluran beras lokal ini sejalan dengan semangat PO-5, yaitu Poangkaangka taka, artinya saling mengangkat martabat, saling menghormati, dan saling menghargai. Yang mana di dalam PO-5 ini mengandung nilai-nilai luhur budaya lokal, serta merupakan warisan leluhur masyarakat Buton,” tuturnya.
“Dilatarbelakangi hal tersebut, maka diperlukan upaya kita bersama untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan kualitas hasil produksi beras lokal, serta mensosialisasikan keberadaan beras lokal ini melalui ASN dan karyawan BUMD. Untuk itu kita berharap, melalui program ini keberadaan beras lokal kita, dapat dipromosikan secara meluas,” lanjutnya.
Komentar