Hal senada juga dikemukakan oleh Dosen Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL) UHO, Herlan Hidayat, M.Sc. Ia menjelaskan bagaimana mangrove berperan dalam mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim, teknik-teknik dalam rehabilitasi mangrove mulai dari pemilihan dan penentuan lokasi penanaman, pemilihan jenis anakan mangrove yang sesuai dengan lokasi penanaman, serta teknik penanaman yang benar.
Selain fungsi ekologis, ternyata ekosistem mangrove (bakau) juga memiliki fungsi ekonomi. Diantaranya adalah buah mangrove dapat dijadikan cemilan yang lezat.
Dalam kegiatan yang dihadiri juga oleh para Ibu ini, Haslianti, M.Si., Dosen Program Studi Teknologi Hasil Perikanan FPIK UHO, memberikan pelatihan membuat olahan buah mangrove berupa stik mangrove.
“Produk cemilan stik mangrove ini sangat prospektif dijadikan usaha bagi para ibu” tutur Haslianti.
Sementara itu, Sekretaris Desa Passare Apua, Asfar, S.Pdi mengapresiasi kegiatan yang diadakan tim dosen dari UHO ini. Ia mengatakan bahwa sejak beberapa tahun terakhir ini mangrove di Desa Passare Apua makin hari semakin berkurang, sehingga perlu ditanam kembali.
“Menurut saya kegiatan seperti ini perlu sering-sering dilaksanakan, selain berguna untuk memperbaiki lingkungan, juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat” imbuhnya.
Komentar