TEGAS.CO., KENDARI – Untuk meningkatan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas akan menghadirkan pelayanan Bedah Anak.
Direktur RSUD Bahteramas Kendari, Dr. H. Hasmudin, SP.B berujar bahwa bedah anak khusus untuk semua penyakit anak-anak mulai dari kelainan bawaan seperti anak lahir tanpa anus atau ada kelainan-kelainan pada anak Kamis (4/11/2021).
Oleh karena itu, Hasmudin berencana di bulan Desember akan mendatangkan dokter spesialis ahli bedah anak.
Dia menjelaskan, ini merupakan salah satu upayanya menambah pelayanan kesehatan pada anak-anak yang mengalami gangguan kesehatan dan penanganannya harus melalui operasi.
Tidak hanya mendatangkan dokter ahli. Hasmudin juga menyiapkan fasilitas peralatan pendukung serta ruangan khusus untuk bedah anak.
”Bagaimana caranya saya mencari semua sub divisi itu. Saya cari dan umumkan di pusat-pusat pendidikan kedokteran. Insyaallah di bulan Desember ini ada lagi, jadi kita tinggal siapkan polikliniknya, fasilitasnya ada apa yang menjadi kebutuhannya harus begitu kalau tidak, tidak akan ada yang mau datang ke sini,” tuturnya.
Apa itu Dokter Bedah Anak
Seperti dikutip dari laman Aodokter.com, dokter bedah anak adalah dokter spesialis mengerjakan tindakan bedah pada pasien anak-anak meliputi janin, bayi (terlahir prematur ataupun cukup bulan), anak-anak hingga remaja berusia tidak lebih dari 18 tahun.
Dokter bedah anak merupakan subspesialisasi dari kedokteran bedah umum yang menangani kondisi memerlukan pembedahan.
Di Indonesia, untuk mendapatkan gelar dokter spesialis bedah anak (Sp.BA) seorang dokter umum harus menempuh pendidikan spesialis ilmu bedah selama 10 semester.
Pendidikan dokter bedah anak merupakan pendidikan profesi lanjutan selama 2 tahun bagi dokter bedah umum yang berminat dalam bidang bedah anak.
Indikasi Bedah Anak
Bedah anak umumnya dilakukan untuk menangani kondisi:
Penyakit jantung bawaan. Kelainan pada struktur jantung sejak baru lahir sehingga mengganggu fungsi jantung, dan menimbulkan gejala berupa mudah lelah, detak jantung tidak beraturan, serta sakit pada dada.
Patent ductus arteriosus (PDA). PDA adalah kondisi di mana ductus arteriosus masih terbuka meski pun bayi telah lahir. Ductus arteriosus adalah pembuluh darah yang dibutuhkan bayi sebagai sistem pernapasan semasa di dalam kandungan. Pembuluh darah ini normalnya menutup ketika bayi dilahirkan. Namun, jika ductus arteriosus masih terbuka ketika bayi sudah lahir, akan menyebabkan keluhan berupa sesak napas, jantung berdetak cepat, dan mudah lelah.
Intestinal atresia. Intestinal atresia adalah cacat bawaan di mana terdapat beberapa bagian usus yang menyempit atau terputus. Kondisi ini menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan bayi.
Atresia esofagus. Kelainan sejak lahir di mana kerongkongan tidak berkembang sebagaimana harusnya. Hal ini menyebabkan bayi sulit menelan dan sesak napas.
Trakeoesofageal fistula. Kelainan pertumbuhan pada kerongkongan (esofagus) dan trakea. Esofagus dan trakea merupakan dua saluran yang terpisah. Esofagus adalah tabung (saluran) untuk menyalurkan makanan yang dikonsumsi dari mulut ke lambung, sedangkan trakea merupakan saluran masuknya udara ke paru-paru. Ketika anak menderita kondisi ini, esofagus terputus dan menyambung ke trakea. Menyambungnya esofagus ke trakea ini tentunya dapat mengganggu fungsi paru dan lambung.
Hernia diafragma. Kelainan sejak lahir di mana terdapat celah pada diafragma sehingga membuat organ dalam rongga perut, seperti usus, mencuat melewati diafragma dan masuk ke rongga dada. Kondisi ini menyebabkan sesak dan jantung berdetak cepat.
Omphalocele. Kelainan di mana usus atau organ tubuh lain keluar melalui lubang atau celah yang ada di pusar. Kondisi ini dapat menyebabkan organ yang keluar dari pusar tersebut tidak mendapat pasokan darah yang cukup, sehingga fungsinya terganggu.
Wilms tumor. Tumor Wilms adalah tumor yang menyerang ginjal. Kondisi ini menimbulkan gejala berupa demam, konstipasi, dan rasa sakit di bagian perut.
Neuroblastoma. Kanker yang berkembang dari sel-sel saraf yang belum matang. Gejala yang muncul berupa demam, penurunan berat badan, dan hilang nafsu makan.
Stenosis pilorus. Stenosis pilorus merupakan sebuah kelainan di mana otot pilorus bertambah besar dan tebal. Otot pilorus adalah otot yang berfungsi untuk menahan makanan yang masuk, sampai lambung siap untuk proses pencernaan selanjutnya. Kelainan pada otot pilorus dapat menyebabkan hambatan pada proses pencernaan makanan di lambung.
Intususepsi. Bagian usus yang terlipat dan menyusup ke bagian usus lain. Hal ini mengganggu penyaluran makanan dan cairan, pasokan darah, bahkan dapat menyebabkan pembengkakan serta nyeri.
Volvulus midgut. Kelainan di mana usus terpuntir atau terikat karena adanya kesalahan berputar saat janin berkembang di dalam kandungan. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala berupa muntah-muntah dan nyeri di bagian perut.
Tiap prosedur bedah pada anak memiliki ketentuan yang berbeda-beda. Konsultasikan dengan dokter sebelum prosedur dikerjakan.
Prosedur pembedahan umumnya menggunakan anestesi. Selain itu, beberapa prosedur juga menggunakan antibiotik guna menghindari infeksi. Jika memiliki riwayat alergi terhadap anestesi atau antibiotik, konsultasikan dengan dokter agar penanganannya dapat disesuaikan.
Bila menggunakan obat bius, dokter akan menganjurkan pasien untuk menghindari penggunaan obat-obatan yang mengandung aspirin. Selain itu, beri tahu dokter jika tengah menggunakan suplemen atau produk herba, seperti:
Ginseng
Bawang putih
Ginkgo biloba
Begitu pun halnya dengan obat pengencer darah yang dapat meningkatkan risiko perdarahan. Biasanya dokter akan meminta pasien untuk menghentikan penggunaan obat tersebut, setidaknya 1 minggu sebelum operasi. Beri tahukan pada dokter jika sedang menggunakan obat-obatan pengencer darah, seperti:
Apixaban
Aspirin
Warfarin
Heparin
Rivaroxaban
Dabigatran
Pada awalnya, dokter akan memulai dengan melakukan sesi tanya jawab. Orang tua pasien atau pasien sendiri akan diminta untuk menjabarkan keluhan, riwayat penyakit yang dimiliki, dan obat-obatan yang tengah dikonsumsi. Beberapa prosedur juga memiliki ketentuan atau memerlukan tindakan khusus, seperti tes urin pada operasi tumor Wilms.
Tiap teknik bedah anak memiliki persiapan yang berbeda-beda. Namun umumnya, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui penyakit lain yang mungkin diderita atau pun alergi yang ada.
Pemeriksaan yang dilakukan dokter dapat berupa metode pencitraan seperti MRI dan CT scan, atau pun berupa tes darah. Hasil pemeriksaan akan digunakan untuk menunjang kelancaran prosedur yang akan dijalankan. Karena umumnya bedah anak menggunakan obat bius total, dokter akan meminta pasien untuk berpuasa terlebih dahulu selama 6 jam sebelum anestesi diberikan dan prosedur dimulai.
PUBLISHER: TIM TEGAS.CO
Komentar