Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaKendariKesehatanSultra

Poli Bedah RSUD Bahteramas

1314
×

Poli Bedah RSUD Bahteramas

Sebarkan artikel ini
Poli Bedah RSUD Bahteramas
Direktur RSUD Bahteramas, dr. H. Hasmuddin, Sp.B

TEGAS.CO., KENDARI – Salah satu isntalasi rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas adalah Poliklinik Bedah.

Direktur RSUD Bahteramas Dr. H. Hasmudin, SP.B mengatakan, Poliklinik atau Poli Bedah ada beberapa subdivisi mulai bedah umum dan kemudian yang spesifik misalnya bedah saluran cernah.

“ Jika seandainya ada penyakit yang menjurus penyakit pencernaan mulai dari mulut sampai anus itu ditangani bedah saluran cerna,” ujarnya, Rabu (3/11/2021).

Dia mengatakan, bedah saluran cerna sudah spesifik menangani kelainan-kelainan atau kerusakan ataupun gangguan pada saluran cerna.

Selain itu kata Hasmudin, di Poli Bedah ada Subdivisi Onkologi, yaitu dokter  ahli bedah tumor.

“Jadi semua benjolan mulai dari yang kecil sampai yang besar baik itu jinak maupun ganas ditangani oleh Subdivisi Onkologi.

Hasmudin menjelaskan, kalau tumor dibagi dua jinak atau ganas, ganas itu ada kelanjutannya yaitu Kemoterapi, ini di bawah divisi Onkologi.

“Tumor dinyatakan ini ganas berdasarkan hasil laboratorium karena kadangkala kita salah, kadangkala kita bilang ini jinak ternyata hasil laboratoriumnya ganas, ya itu yang kita ikuti bukan penampakan klinisnya,” terangnya.

Sekedar diketahui, Pengertian Tumor. Tumor jinak tidak akan menyebar atau menyerang bagian tubuh yang lain karena hanya akan tumbuh di satu bagian tubuh saja. Jika dibandingkan dengan tumor jinak, tumor yang bersifat ganas bisa menyerang jaringan di sekitarnya, masuk ke pembuluh darah, dan juga menyebar ke bagian tubuh yang lain.

https://tegas.co/2021/11/19/musim-hujan-genangan-air-resahkan-warga-kota-baubau/
Direktur RSUD Bahteramas, dr. H. Hasmuddin, Sp.B

Dijelaskan, Tumor Jinak adalah pertumbuhan sel abnormal, tetapi tidak menyerang jaringan di dekatnya. Tumor ini tumbuh secara lambat dan umumnya tidak berbahaya. Barulah dikatakan berbahaya jika tumor ini tumbuh di dekat organ vital, menekan saraf, atau membatasi aliran darah. Tumor jinak biasanya juga dapat merespon pengobatan dengan baik. Belum diketahui apa yang menjadi penyebab dari tumor jinak. Namun, perkembangan tumor ini diketahui memiliki kaitan dengan beberapa faktor berikut:

Genetik atau faktor keturunan.

Faktor lingkungan seperti paparan (terekspos) dengan sinar radiasi.

Diet. Kebiasaan makan yang tidak teratur, serta kurang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya tumor jinak.

Stres. Kemunculan stres dapat memicu terjadinya tumor jinak di berbagai bagian dari tubuh.

Trauma atau luka. Kondisi ini yang tidak ditangani dengan baik dapat memicu terjadinya tumor jinak.

Tumor Ganas

Tumor jenis ini kerap disebut juga sebagai kanker. Munculnya benjolan akibat tumor ganas ini kerap dianggap sebagai gejala penyakit kanker. Perlu diketahui bahwa kanker merupakan penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh normal, yang berubah menjadi sel kanker.

Berbeda dengan tumor jinak, tumor ganas tumbuh secara cepat. Tumor ini juga memiliki potensi untuk menyerang dan merusak jaringan yang berdekatan. Dalam medis, kondisi ini disebut metastasis.

Poli Bedah RSUD Bahteramas
ILUSTRASI

Ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya tumor ganas atau kanker. Berikut di antarnya:

Usia. Semakin usia kita bertambah, risiko mengidap tumor ganas juga dapat meningkat.

Faktor lingkungan, seperti paparan bahan kimia, atau zat beracun (benzena, asbes, nikel, dan rokok). Di samping itu, paparan sinar radiasi, seperti sinar ultraviolet dari matahari, sinar radiasi radiologi, sinar radiasi, misalnya jenis sinar alpha, gamma, dan beta. Sinar radiasi tersebut biasanya digunakan pada praktik kedokteran radiologi.

Keturunan. Beberapa jenis kanker dipengaruhi oleh faktor keturunan (genetik), seperti kanker payudara, kanker kulit, kanker rahim, kanker kolorektal (usus besar-anus), dan kanker prostat.

Pola makan. Terlalu banyak mengonsumsi daging berwarna merah, kurang asupan serat, terlalu banyak konsumsi garam, serta tidak makan sayur dan buah setiap hari, dapat meningkatkan risiko.

Gangguan sistem imun. Pengidap gangguan sistem imun akan berisiko mengalami kanker.

PUBLISHER: TIM TEGAS.CO

 

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos