TEGAS.CO., MUNA – Pasca diresmikan, Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Kontunaga (30/1/21) ternyata belum mampu menjawab tuntutan kebutuhan air bersih. Lima desa dari 2 (dua) kecamatan di Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) yakni Lohia dan Kontunaga terus mengeluhkan kondisi air bersih yang belum terealisasikan.
Imbasnya, warga mendatangi dan melakukan demonstrasi di depan Kantor Bupati Muna guna menuntut segera direalisasikan penyaluran air bersih ke rumah-rumah, Senin (10/1/22).
Koordinator Lapangan (Korlap) pendemo, Irwan Sangia menyebut telah 4 kali menyuarakan aspirasi tetapi hingga hari ini belum mendapatkan penyelesaian penyaluran air bersih.
“SPAM Kontunaga sudah diresmikan tapi airnya belum mengalir kerumah warga. Janji Pemda Muna bulan 10 lalu bakal menuntaskan. Tapi sampai hari ini hanya sebatas janji. Apa kendala sampai tak bisa terealisasikan”, katanya saat menyampaikan orasi.
Irwan menerangkan, selama ini masyarakat di Kecamatan tersebut sudah sangat resah dengan air bersih yang tak kunjung tersalurkan. Masyarakat tertolong adanya air bersih disaat musim hujan dengan menampung-menampung air hujan. Tetapi dikala musim kemarau harus membeli ke mobil-mobil tangki yang belum mampu menjawab tuntutan air bersih.
“Ina-ina, ama-ama resah. Mobil tangki yang diandalkan untuk dapat menyalurkan air bersih tak maksimal sepenuhnya, kendala mobil rusak atau hal lainnya sehingga masyarakat tak mampu memenuhi kebutuhan airnya. Kita berharap Pemda Muna segera merealisasikan janjinya,” ucapnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Muna, LM Rusman Emba melalui Sekda Muna, Eddy Uga menyampaikan persoalan air bersih yang belum tersambung kerumah-rumah warga akan segera dituntaskan tahun ini.
“Akhir tahun 2021 ada tugas yang mendesak dari Kemendagri terkait pencapaian vaksinasi 70%, waktunya sangat mepet dan kita tak mau berdampak pada pemotongan DAU. Tapi ini bukan alasan keluar dari apa yang menjadi tuntutan masyarakat. Kita akan tuntaskan tahun ini,” ucapnya.
Eddy menambahkan, Pemda Muna sebelumnya telah mengeluarkan kebijakan terkait penyaluran air bersih dengan pengalokasian Dana Desa (DD).
“Janji kami bukan cuma tuntas tapi progres kegiatan sampai dengan akhir jabatan Bupati Muna,” terangnya.
Ditempat yang sama, Dirut Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma, Nur Hayat Fariki menerangkan pihaknya secara teknis telah melakukan langkah-langkah. Komunikasi kebijakan sudah dilakukan semenjak Maret 2021.
“Memang benar persoalan terkait SPAM sudah kesekian kalinya. Pasca penyerahan aset kami sudah melakukan langkah teknis. Saya berkoar-koar di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) dan Pelaksana Jabatan Kepala Desa (PJ Kades) guna DD segera direalisasikan untuk penyaluran air bersih. Baru tiga desa yang sudah membayar ke PDAM yakni Masalili, Mabodo dan Kondongia. Desa Mabolu baru membayar setengah sedangkan Waara belum sama sekali dan desa lainnya belum memberikan dukungan disebabkan besarnya anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT),” bebernya.
Baca juga:
Resmikan SPAM di Kontunaga, Rusman Emba: Akhirnya Harapan Masyarakat Terjawab
Yayat menyampaikan pihaknya melakukan pembelian barang di Surabaya guna segera melakukan penyaluran air bersih. Ia juga telah melakukan pengusulan anggaran 6 miliar pada penyertaan modal.
“Kita berutang di Surabaya untuk barang yang kita pesan. 26 Desember kemarin barangnya sudah tiba diraha. Anggota saya sudah melakukan perakitan,” ujarnya.
“Target 250 SR dari lima desa akan kita prioritaskan pada Desa Mabodo da Masalili karena sudah melakukan pembayaran full. Minggu depan Insyaallah barangnya sudah bisa kita pasang,” lanjutnya.
“Tidak sampai satu bulan kita akan segera salurkan air bersih. Harapan kami selain dukungan penyertaan modal para Pj Kades juga memberikan dukungan keberpihakan anggaran DD untuk penyaluran air bersih,” tutupnya.
Laporan: FAISAL
Editor: YUSRIF
Komentar