TEGAS.CO., SULAWESI TENGGARA – Dinas PerhubunganProvinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) rencana akan membenahi infrastruktur transportasi di wilayah ini. Sebanyak 7 program prioritas kini tengah disiapkan.
Ketujuh program unggulan yang prioritas Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara yakni, Rencana pelabuhan Nambo Buton, Bandar Udara Halu Oleo, Bandar Udara Betoambari Baubau, Relokasi Pelabuhan Penyeberangan Topa/Sulaa Baubau, Bandar Udara Matahora Wakatobi, Pembangunan Bandar Udara baru Kolaka Utara dan Pembangunan pelabuhan penyeberangan modern Amolengo Kabupaten Konawe selatan dan Pelabuhan Penyeberangan Labuan Kabupaten Buton Utara.
“Kebutuhan pengembangan pelabuhan Nambo di Buton adalah, Pembangunan ContainerdYard ukuran 550 x 150 meter persegi. Rencana pembangunan Dermaga Quay Wall, panjang 250 x 15 meter persegi dan pembangunan akses masuk pelabuhan sepanjang 3,9 kilo meter,” terang Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Tenggara, Muhamad Rajulan, ST., M.Si, Senin (31/1/2022) di Kendari.
Kata dia, untuk banda udara Halu Oleo, rencana highlight perpanjangan landasan pacu dari 2.500 meter menjadi 3.100 meter.
“Banda udara halu Oleo Kendari disipkan untuk embarkasi haji antara dan peningkatan status bandara Halu Oleo menjadi bandara internasional,” kata Rajulan kepada tegas.co.
Dia menambahkan, untuk bandara Betoambari Baubau diusulkan perpanjangan Ranway dari 1.800 meter x 30 meter menjadi 2.500 x 45 meter. “Kalau pelabuhan penyeberanganTopa/Sulaa saat ini kami usulkan untuk direlokasi,”ungkap Rajulan kepada tegas.co.
Dikatakannya, perpanjangan landasan pacu (Runway) dari 2000 x 45 Meter menjadi 2500 x 45 dan terminal menjadi 11.600 meter untuk Bandar udara matahora Wakatobi.
Sementara itu, Kadishub Sultra menjelaskan bahwa pemerintah kabupaten Kolaka Utara sejak 2022 – 20221 telah melaksanakan pekerjaan penyiapan/pematangan lahan Bandar udara termasuk talud untuk reklamasi sekitar Rp 43 milyar.
Kalau pelabuhan penyeberangan modern Amolengo – Labuan, merupakan salah satu pelabuhan penyeberangan di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan pencapaian PAD tertinggi dengan rata – rata realisasi sebesar Rp. 3 milyar pertahun.
“ Lintasan pelabuhan penyeberangan Amolengo – Labuan merupakan lintasan tersibuk terpadat di Sultra dan memiliki potensi dikembangkan sebagai salah satu pelabuhan penyeberangan modern yang ada di Indonesia selain pelabuhan penyeberangan Merak – Bekauheni,”tutupnya.
REDAKSI
Komentar