TEGAS.CO,. SULAWEI TENGGARA – Sebanyak 8 (delapan) lembaga mitra Konsorsium Pengusaha Tambang Nikel (Koptan) Konawe Utara (Konut) menyatakan sikap menarik diri dari lembaga mitra.
Hal itu dilakukan karena dinilai ada hal-hal yang menyimpang dari komitmen yang disepakati sebelumnya antara lembanga mitra dan Koptan Konut.
Penarikan diri itu disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Sekretariat mereka di Citra Land Kendari pada Jumat (25/2).
Kedelapan lembaga yang menarik diri itu antara lain, Lindung Sultra, Komplit Sultra, Gemilang Sultra, AKHL Sultra, LPPI Sultra Liperasi, Formasi dan Pelita Sultra.
Ketua Komplit Sultra, Andi Arman Manggabarani menuturkan bahwa alasan lembaganya menarik diri sebagai mitra karena diduga tidak adanya transparansi dari Koptan Konut.
“Keterbukaan sangat dibutuhkan apalagi dalam berbisnis,” katanya.
Dia juga menyampaikan, sebelumnya Koptan Konut dan 24 lembaga pada November 2021 telah menyepakati untuk bermitra dalam bisinis pertambangan nikel di Konut.
Sementara itu menurut Ketua Lindung Sultra, Muhammad Almahendra Jasmin, Koptan Konut tidak paham konsep dalam bermitra.
Kata dia, harusnya segala keputusan disepakati dalam musyawarah mufakat, bukan secara sepihak.
“Sehingga hal ini yang membuat delapan lembaga memutuskan mitra bersama Koptan Konut,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Gemilang Sultra, Anto Madusila. Dikatakannya, melalui konferensi pers itu, mereka telah menarik diri dari mitra dengan Koptan Konut.
“Saya menegaskan bahwa jangan adalagi yang mengatasamakan kami sebagai lembaga mitra,” tegasnya.
Masih di momen yang sama, Jubarudin ketua AKHP Sultra mengatakan bahwa sebelumnya telah ada beberapa lembaga yang menarik diri dari mitra Koptan, dengan alasan yang sama.
“Saya mensinyalir ada hal Krusial yang menjadi “Boomerang” alasan untuk tidak bermitra lagi dengan Koptan Konut,” kata pria yang akrab dipanggil Juba itu.
Ketua LPPI Sultra juga menambahkan, konsekuensi terburuk dari keluarnya beberapa lembaga mitra itu adalah akan terjadi krisis kepercayaan terhadap Koptan Konut.
“Itu adalah konsekuensi terburuknya,” ungkapnya.
Reporter: Ratkam Asrulgazali
Editor: Yusrif
Komentar