TEGAS.CO,. NUSANTARA – Mahasiswa adalah sebuah kata yang disematkan bagi kaum intelektual. Mereka identik dengan jiwa yang penuh semangat, optimisme, percaya diri, penuh energi, berpengetahuan luas, dan kritis.
Dari setiap zaman dan ruang, Mahasiswa merupakan ujung tombak yang memiliki peran dan andil besar membawa bangsa ke perubahan.
Senin, 11 April 2022, Aksi Demonstrasi ribuan anggota badan eksekutif mahasiswa seluruh Indonesia (BEM SI) telah berlangsung. Sebelumnya aksi BEM SI ini direncanakan di dekat istana negara, namun dalam realisasinya aksi tersebut berpindah ke gedung DPR RI.
Sepertidiketahui, aksi demo mahasiswa ini telah digelar sejak hari jum’at (8/4/2022) diseluruh Indonesia diantaranya Samarinda, Makassar, Palembang, Semarang, Kendari dan Bogor.
Koordinator pusat BEM SI, Kaharuddin mengatakan ada 6 tuntutan yang disuarakan pada aksi 11 april ini. Pertama, menuntut presiden bersikap tegas menolak dan memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode karena sangat jelas menghianati konstitusi.
Kedua, menuntut dan mendesak presiden untuk menunda dan mengkaji ulang UU IKN termasuk dengan pasal-pasal yang bermasalah serta dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan , hukum, sosial ekologi, dan kebencanaan. Ketiga, mendesak untuk menstabilkan harga dan ketersediaan bahan pokok di Masyarakat.
Keempat, mengharapkan presiden mengusut tuntas para mafia minyak goreng serta mengevaluasi kinerja menteri terkait. Kelima, menuntut penyelesaian konflik agraria. Keenam, mahasiswa meminta presiden dan wakil presiden berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji kampanye disisa masa jabatannya.
Hari ini mahasiswa benar-benar menunjukkan jati dirinya sebagai agen perubahan, pasalnya beberapa waktu lalu Mahasiswa sempat dikerdilkan karena tidak melakukan pergerakan sama sekali ditengah carut marutnya kebijakan penguasa yang semakin menyengsarakan rakyat.
Apalagi sistem pendidikan kapitalis sekuler yang diterapkan hari ini telah memproyeksikan mahasiswa untuk menduduki tempat-tempat yang telah disediakan oleh korporasi sehingga mahasiswa ideal menurut pemerintah adalah mereka yang berkutat pada akademiknya saja, fokus pada pembelajaran dan mengabaikan fakta di sekitarnya. Adapun label mahasiswa sukses adalah dia yang bekerja di perusahaan yang memiliki kualitas yang bagus serta gaji yang tinggi.
Sehingga timbul rasa memikirkan diri sendiri dan belajar dimaknai hanya untuk meraih materi. Maka jangan heran,nasib masa depan bangsa tertutupi dengan ambisi-ambisi pribadi. Mahasiswa yang ber-IPK tinggi yang apolitis seolah lebih terhormat ketimbang aktivis yang menyuarakan suara rakyat.
Menelusuri apa saja yang menjadi tuntutan Mahasiswa di aksi ini, maka sepatutnya mahasiswa tidak hanya menuntut penundaan pemilu hingga revisi kebijakan IKN.
Mahasiswa harusnya menyadari dan memahami bahwa semua kebijakan penguasa yang pro elit dan oligarki bersumber dari system politik demokrasi, sistem politik demokrasi yang lahir dari ideologi kapitalisme.
Sudah sekian rezim berkuasa di Indonesia, namun semua gagal menyejahterakan rakyat. Selama rezim masih menjalankan ideologi kapitalisme liberal, Indonesia tidak akan pernah berubah. Mahasiswa harusnya memiliki agenda pergerakan yang mandiri dan bebas dari campur tangan rezim.
Mahasiswa Muslim sebagai agen perubahan sosial semestinya memiliki asas perubahan yang shahih (benar) dalam merespon persoalan sehingga bebas dari berbagai kepentingan yang melanggengkan kezaliman. Asas perubahan yang shahih akan mewujudkan perubahan hakiki yakni perubahan dari system yang salah (kapitalisme-liberal) kepada system yang benar.
Perubahan yang benar tidak akan terbeli oleh imimg-iming uang dan kekuasaan, persis seperti perubahan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika pemimpin Quraisy melalui Abu Thalib, menawarkan imimg-iming duniawi, Rasulullah SAW menjawab dengan perkataan beliau yang mahsyur, “Demi Allah, seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku, dan bulan di tangan kiriku, agar aku menghentikan dakwah ini, niscaya aku tidak akan menghentikan dakwah ini hingga Allah akan memenangkannya atau akau binasa”.
Demikianlah sikap yang semestinya dilakukan oleh para mahasiswa, teguh dalam perjuangan. Agar demikian, mahasiswa harus mendasarkan aktivitasnya pada asas yang shahih yakni akidah Islam. Islam harus dijadikan sebagai kepemimpinan berpikir sehingga setiap tuntutan dan gerakan dari kebenaran wahyu, bukan kepentingan pragmatis yang hanya berefek secara parsial.
Akidah Islam juga akan menuntun mahasiswa pada arah perjuangan yang benar, yaitu menjadikan penerapan ideologi Islam sebagai solusi atas permasalahan Indonesia. Sehingga berbagai krisis multidimensi diselesaikan dengan syariat Islam.
Keberhasilan Islam dalam mentransformasi Masyarakat telah terbuktikan pada dakwah Rasulullah SAW. Islam berhasil mewujudkan peradaban yang gemilang pada wilayah yang luasnya mencapai 2/3 dunia.
Kemakmuran itu dinikmati dunia selama 13 abad lamanya hingga berakhir karena runtuhnya Khilafah di Turki karena makar keji negara penjajah yakni Inggris.
Penegakan ideologi yang haq yakni Islam harus menjadi agenda perjuangan dan pergerakan mahasiswa. Inilah satu-satunya jalan untuk menjaga kemurnian pergerakan mahasiswa dari tangan kotor yang hendak membelokkannya agar sesuai kepentingan mereka.
Kerena itulah perjuangan mahasiswa harus berpijak pada ideologi Islam. Mahasiswa harus bangkit melawan ideologi batil yang menzalimi umat dibawah komando antek penguasa kapital.
Mahasiswa sebagai agen perubahan harus bergerak mengerahkan waktu, pikiran, dan energi mewujudkan perubahan hakiki, bukan hanya dengan pergerakan semu yang tidak membawa perubahan berarti.
Mahasiswa juga wajib menyampaikan bahwa hanya dengan perubahan yang disertai dengan perubahan ideologi lah yang mampu menyelesaikan segala problem hingga ke akar. Ideologi itu tak lain hanyalah Islam. mahasiswa harus menuntut penerapan ideologi Islam beserta sistem pemerintahannya. Sebab hanya ideologi Islam satu-satunya ideologi sahih dan terbukti mampu menyejahterakan rakyatnya.
Maka dari itu wahai pemuda mahasiswa, mari bangkit bersama. Melawan tiran yang terus saja menzalimi masyarakat, jangan biarkan waktu, pikiran dan energimu terkuras hanya dengan pergerakan semu yang tak membawa perubahan berarti. Sebab langkah pemuda Mahasiswa akan terhenti dan tak berarti jika haluan dalam pergerakannya tidak mencontohkan Nabi.
Penulis: St. Nurwahyu (Aktivis Muslimah)
Publisher: YUSRIF
Komentar