TEGAS.CO,. SULAWESI TENGGARA – Program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di lingkup Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sulawesi Tenggara untuk tahun 2023 telah terealisasi. Proyek yang dijalankan dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Sultra hanya bisa membangun 37 unit rumah di Kabupaten Buton dan Konawe Selatan, sebagai tahap awal, meskipun terdapat sejumlah permintaan untuk program ini.
Sekretaris Dinsos Sultra, Haris Ranto, menjelaskan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk program Rutilahu tahun ini hanya mencukupi untuk membangun 37 unit di dua kabupaten, yaitu Konsel dengan 27 unit dan Buton dengan 10 unit. Permintaan untuk program Rutilahu tahun 2023 cukup tinggi, namun keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam menjangkau semua permintaan tersebut.
Pihak Dinas Sosial Sultra sangat memahami pentingnya program Rutilahu dalam meningkatkan kualitas tempat tinggal bagi masyarakat yang membutuhkan. Oleh karena itu, mereka berkomitmen untuk mencoba menghadirkan program ini dalam APBD-Perubahan dan APBD Induk tahun 2024 untuk menjangkau daerah lain di Sultra yang belum tersentuh oleh program Rutilahu.
Haris Ranto menjelaskan bahwa dalam menentukan rumah-rumah yang berhak menerima bantuan Rutilahu, mereka mempertimbangkan kondisi kerusakan rumah dan kondisi ekonomi kepala keluarga. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bantuan Rutilahu tepat sasaran dan dialokasikan kepada mereka yang membutuhkannya dengan mendesak.
Program Rutilahu memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas tempat tinggal melalui perbaikan atau rehabilitasi kondisi rumah yang tidak layak huni, dengan fokus pada atap, lantai, dinding, dan fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus).
“Setiap rumah yang menerima bantuan Rutilahu akan mendapatkan dana sebesar Rp 15 juta per rumah, dan hingga saat ini, bantuan ini telah berhasil digunakan untuk memperbaiki 37 rumah yang menjadi prioritas Dinas Sosial Sultra,” bebernya.
Mengingat tingginya permintaan untuk program Rutilahu dan dampak positif yang dihasilkan oleh program ini dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang kurang beruntung, usaha untuk meningkatkan anggaran dan mencakup lebih banyak rumah dalam program ini adalah langkah yang sangat penting untuk mendukung kesejahteraan dan perbaikan tempat tinggal bagi warga Sulawesi Tenggara.
“Semoga dengan usaha dan dukungan yang lebih besar, program Rutilahu dapat mencapai lebih banyak rumah dan memberikan manfaat yang lebih luas,” tandasnya. (***)
Publisher: Redaksi
Komentar