
TEGAS.CO., SULAWESI TENGGARA – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Abdul Rahim, SE, M.Si menyampaikan pesan penting kepada penggantinya yang akan segera menjabat.
Dalam pernyataannya, ia menekankan pentingnya energi dan kecepatan belajar bagi pejabat baru tersebut.
“Saya berharap nanti pengganti saya lebih energik dan harus belajar cepat. Mungkin juga sudah paham, tetapi di dinas pemberdayaan perempuan ini tentu fungsi dan tugasnya itu lebih spesifik.” ujar Abdul Rahim pada Jumat 21 Maret 2025.
Ia juga berharap agar penggantinya dapat melanjutkan dan meningkatkan prestasi-prestasi yang telah dicapai selama masa jabatannya.
“Kita harapkan dapat melanjutkan dan meningkatkan prestasi-prestasi yang telah kita capai,” tambahnya.
Selain itu, mantan kadis PU Sultra ini juga berpesan kepada seluruh pegawai, kepala bidang, dan staf untuk tetap kompak dan energik dalam melaksanakan tugas-tugas yang bermuara pada pelayanan kepada masyarakat.
“Saya berharap juga kepada para pegawai, para kepala bidang, sobat tempat dan staff untuk tetap kompak dan enerjik bersama-sama untuk melaksanakan tugas-tugas yang tentu bermuara kepada pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Ketika ditanya mengenai hal-hal inti yang perlu dipelajari oleh penggantinya, ia menekankan pentingnya pemahaman terhadap permasalahan di setiap kabupaten/kota terkait dengan Klaster Layak Anak (KLA).
“Yang paling penting itu ya bagaimana menurunkan KLA-KLA ini tentu harus terlebih dahulu dicari dulu akar permasalahannya tentu berbeda-beda di setiap kabupaten kota,” jelasnya.
Ditambahkannya, di kabupaten A dan B tentu mungkin masalahnya berbeda, sehingga dari hasil identifikasi itu bisa kemudian diketahui langkah-langkah dan strategi percepatan seperti apa yang harus didorong oleh pemerintah provinsi agar Kabupaten Kota ini bisa cepat mencapai target-target dari mereka.
Abdul Rahim juga menyampaikan pesan agar target Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2030 dapat tercapai lebih cepat di tingkat provinsi.
“Itu idola 2030 itu Indonesia layak anak. Nah kita harus lebih cepat dari pencapaian nasional,” tegasnya.
Kata dia, peringkat nasional tidak akan mungkin tercapai kalau provinsi-provinsi tidak proaktif. Untuk itu maka menurut saya minimal 2028 sudah kita proaktif.
Pesan-pesan ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pejabat baru yang akan memimpin Dinas Pemberdayaan Perempuan, serta memotivasi seluruh jajaran untuk terus bekerja keras demi terwujudnya masyarakat yang lebih baik.
MAS’UD
Komentar