tegas.co., KONSEL, SULTRA – Kasih ibu sepanjang masa, kalimat ini membuktikan pada diri Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), non aktif, Nur Alam, SE. M.Si. ia pun mengantar jenazah almahrumah Hj. Sitti Fatimah bin Rahimmu (Bunda Nur Alam red) hingga ke liang lahat.
Meski telah menghembuskan nafas, namun kasih ibu terhadap Nur Alam masih dirasakan, karena dirinya sempat mengikuti prosesi pemakaman.
Bayangkan, menjadi tahanan KPK, dengan waktu dan kesempatan yang terbatas, meski terlambat namun Nur Alam bersama keluarganya bisa berkumpul, semua karena izin Allah dan kasih ibu.
Nur Alam tiba di Konda, Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) sekitar pukul 11.00 wita, karena mendapat izin dari pihak KPK untuk mengikuti prosesi pemakaman ibunda tercinta.
Saat prosesi pemakaman berlangsung, Nur Alam terlihat memangku putri bungsunya, senyum dan rasa sedih terpencar dari raut wajahnya karena kepergian sang bunda tercinta.
Prosesi pemakaman bunda Nur Alam, diawali riwayat singkat almahrumah, yang dilanjutkan dengan tausiah dan sepatah kata dari perwakilan keluarga yang diwakil Plt Gubernur, HM Saleh Lasata.
Usai sepatah kata terucap, jenazah almahrumah langsung di shalatkan, di masjid yang berada depan rumah almahrumah. Dilanjutkan pemakaman yang berada dalam pekarangan kediaman mendiang.
Di liang lahat, Nur Alam bersama tiga orang lainnya menyambut jenazah almahrumah, yang selanjutnya dibaringkan dengan baik, disertai lantunan doa dan salawat nabi.
Nur Alam lalu naik dari liang lahat, duduk bersama putri bungsunya, didamping Saleh Lasata. Raut wajah penuh kesedihan seakan tak ingin meninggalkan makam sang bunda.
Mencium nisan ibundanya
Saat tabur bunga, Nur Alam mencium nisan sang bunda, doa dan salawat dengan wajah sedih terpencar dari wajah putra daerah Sultra itu.
Tak banyak bicara, Nur Alam hanya mengucap terima kasih kepada warga yang turut dalam prosesi pemakaman almahrumah.
“Terima kasih, terima kasih,”ucap Nur Alam sembari berjabat tangan dengan warga yang ada di sekitar makan almahrumah.
Beberapa menit kemudian, Nur Alam pamit. Ratusan pelayakpun berjabak tangan hingga ke bahu jalan depan kediaman almahrum.
Beberapa warga, berharap agar dapat meraih tangan Nur Alam, sebab tak dapat menemuinya di tahanan yang ada di Jakarta.
Lagi lagi, senyum Nur Alam dan ucapan terima kasih tak hentinya terucap buat pelayat yang terdiri dari jajaran SKPD, Bupati, Politisi dan masyarakat umum di Sulawesi Tenggara.
Tonton video
Tak banyak yang tahu, Nur Alam kemana. Informasi yang dihimpun, akan meninjau Masjid Al Alam di teluk Kendari lalu kembali ke Jakarta.
PUBLISHER: MAS’UD