17 Bangunan di Buteng Rusak Disapu Angin Puting Beliung

17 Bangunan di Buteng Rusak Disapu Angin Puting Beliung
Kondisi Masjid Baital Maqdis di Kelurahan Walando Kecamatan Gu, Buteng, rusak akibat terjangan puting beliung. FOTO: SALAMUN SOFIAN

tegas.co., BUTON TENGAH, SULTRA – Sebanyak 17 bangunan rumah warga, pagar sekolah hingga rumah ibadah di Desa Walando dan Kelurahan Watulea Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) rusak akibat disapu angin puting beliung pada Rabu (07/11/2018) siang. Warga yang ketakutan berhamburan keluar rumah.

Ruhana warga Desa Walando yang rumahnya disapu puting beliung menuturkan angin kencang datangnya tak diduga-duga, tiba-tiba saja datang menerjang hingga atap dan rangka beterbangan sejauh 200 meter. Musibah itu terjadi sekira pukul 14.00 Wita.

“Saya sedang istrahat siang, saya tidak tahu kalau ada angin puting beliung. Setelah saya terbangun ternyata atap rumah dengan rangkanya sudah diterbangkan angin,” tuturnya, Rabu (07/11/2018).

Kepala Bidang Penangan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buteng, Syahar Ibnu Isnain mengatakan, dari data sementara, puting beliung merusak sebanyak 17 bangunan di Kecamatan Gu.

“Saat ini kita sedang melakukan identifikasi terhadap korban terdampak angin puting beliung, kemudian kita menghitung berapa kerusakan dan berapa kerugian. Selanjutnya kita akan sampaikan ke pemerintah daerah dalam hal ini pak Bupati (Samahuddin),” ujarnya saat meninjau korban bencana puting beliung, di Kelurahan Watulea.

Ia menambahkan, jika hasil identifikasi bangunan rumah warga setempat ditemukan kerusakan yang sangat besar, maka pihaknya akan menyampaikan data korban yang terdampak bencana tersebut ke BNPB pusat.

“Kita masih menunggu laporan masyarakat setempat mengingat jangan sampai masih ada korban terdampak bencana angin puting beliung lainnya,” tambahnya.

“Dari 17 rumah yang sudah teridentifikasi salah satunya adalah rumah Camat Gu,” tutupnya.

Sampai saat ini tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun kerugian material diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

PUBLISHER: SALAMUN SOFIAN

Komentar