DPRD Butur: Bantuan untuk Tim Medis Puskesmas belum efektif

DPRD Butur: Bantuan untuk Tim Medis Puskesmas belum efektif

TEGAS.CO., BUTON UTARA – Antisipasi Corona, DPRD Buton Utara dalam sehari meninjau beberapa Puskesmas di Dua Kecamatan yaitu Kulisusu Barat dan Kambowa.

Didampingi sejumlah anggota Legislator, Ketua DPRD Butur, Diwan mengatakan, selaku Wakil Rakyat yang salah satunya melakukan pengawasan, berdasarkan hasil tinjauan dilapangan sejak beberapa hari ini, Puskesmas banyak mengalami kendala dilapangan.

Iklan KPU Sultra

“Ini menjadi perhatian kita bersama untuk melawan Corona, bahwa keperdulian itu penting,”kata Diwan dalam diskusinya bersama Kepala Puskesmas Kambowa, Hasriati.

Saat ini, lanjut Diwan, kita harus lebih waspada dan antisipasi sejak dini perihal wabah virus Corona. Tinjau beberapa Puskesmas, setibanya di Kabupaten, pihaknya akan menyampaikan apa yang menjadi keluhan dan kendala yang terjadi dilapangan.

“Jangan nanti ada korban Virus baru bertindak. Semua harus siaga,”tegasnya.

Kapus Kambowa mengungkapkan, semenjak tanggal 20 Maret 2020 lalu, pihaknya sudah membangun posko pemeriksaan dan screaning. Namun, sejak terbentuknya Satgas khusus penanganan Covid19 di Kabupaten Buton Utara, Puskesmas belum pernah mendapat kunjungan.

“Persoalan insentif baru kemarin diminta laporkan ke Dinkes sebanyak 17 orang. Belum ada informasi berapa nilainya hanya baru minta nama,”ungkapnya.

Kini, pihak Puskesmas menugaskan tiap Desa yang ada di Kambowa untuk terus berkoordinasi jika ada warga yang keluar masuk Daerah agar mendapat pemeriksaan.

“Saat ini kita belum melakukan penyemprotan disinfektan karena barang bantuan baru tiba kemarin, baru mau dicampur. Sekarang yang penting adalah masker dan baju Hazmat,”imbuhnya.

Ditempat yang berbeda, Kapus Bonegunu, Husni meminta kepada pihak-pihak yang menangani masalah Covid19 agar memberikan kelengkapan pakaian APD dan masker yang cukup kepada petugas medis ke Puskesmas yang belum dapat kunjungan dari Tim Satgas Kabupaten, sebab orang-orang itu yang pertama kali akan menangani pasien jika ada yang terindikasi wabah Corona.

“Kalau misalkan ada pasien yang masuk status PDP, kita dari pihak puskesmas tidak mau mengambil resiko yang akhirnya akan menjadi boomerang bagi diri sendiri,”ujarnya.

Husni berharap, yang menangani masalah bantuan untuk Corona adalah ahlinya atau dokter sebab, mereka dapat menganalisa dan tahu apa yang harus kita persiapkan kedepan.

S Y P