TEGAS.CO. KOLAKA UTARA – Sudah sekian tahun Pasangan Suami Istri (Pasutri) Nasaruddin (50) dan istrinya Rabatia (47), tinggal di rumah yang sudah tidak layak huni, di Desa Watuliwu Kecamatan Lasusua kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) tak ingin melihat warganya terus hidup dalam kondisi demikian, Kepala Desa (Kades) Watuliwu Sunardi, S.Pd, langsung turun tangan membantu warganya tersebut, membangun rumah permanen dengan menggunakan uang pribadi.
Sunardi memang dikenal sebagai seorang Kades yang memiliki jiwa sosial, pasalnya bukan hanya warganya saja yang dibantu membangun rumah, namun Kades yang sudah menjabat dua periode ini, sebelumnya juga pernah membantu warga desa tetangga, yakni warga Desa Rantelimbong, nama Gau (70) dan Istrinya (80) membangun rumah barunya yang sudah tidak layak huni. Bantuan ini juga diberikan Sunardi dengan menggunakan dana pribadi dan bantuan warganya.
Saat ditemui wartawan, Sunardi mengungkapkan, alasan dirinya membantu warga menggunakan dana pribadi, itu karena sudah lama diniatkan dan adanya janji pada diri sendiri. Bantuan ini wajarlah karena kondisi Pak Nasaruddin sebagai tulang punggung keluarga untuk mencari nafkah sebagai tukang batu menseeita, kini dalam kondisi sakit sudah 4 bulan lamanya, sementara 6 anaknya masih bersekolah dan membutuhkan biaya sekolah.
“Kondisi rumahnya berukuran 7 X 10 meter, membuat sesak penghuninya, sementara kamar tidur hanya satu ruangan,” ungkapnya.
Ke 6 anaknya tidur di ruangan tamu dengan beralaskan kasur tipis dan tikar. Dari kondisi ini, Sunardin berdiskusi dengan warga Watuliwu untuk melakukan gotong royong membangun rumah Nasaruddin dan semua sepakat.
“Pembangunan dimulai dari belakang rumah dengan menggali, memasang fondasi dan saat ini masih dilakukan pencetakan batako untuk pemasangan dinding,” tuturnya.
Ia menjelaskan, adapun rangkanya dari rangka baja dan beratap seng, sementara anggaran secara keseluruhan berkisar Rp. 40 juta dengan ukuran rumah 7 X 10 meter. Setelah selesai pembangunan rumah ini, kami akan membongkar dan membangun baru rumah milik bapak Bado yang masih warga desa Watuliwu karena kondisi rumah panggungnya nyaris ambruk.
Saat ditanya pihak media, dari manakah sumber dana pak desa Watuliwu Sunardi untuk membangun Rumah warganya dengan uang pribadi, sementara dana desa sudah mines akibat pengeluaran anggaran untuk Pandemik Covid-19. Ia menjawab, dana ini sudah lama dikumpulkan dari hasil buah cengkeh sedikit demi sedikit untuk membantu warga yang kesulitan, ujarnya.
“Kami berharap, Pemda Kolut atau Para Donatur untuk membantu meringankan beban biaya pembangunan rumah warga desa Watuliwu karena kami belum mampu membiayai keseluruhan dananya,” harapnya.
“Saya sebagai Kades Watuliwu dan secara pribadi berterimakasih kepada warga desa Watuliwu yang rela dan ikhlas membantu secara gotong royong dalam Pembangunan ini,” tutupnya.
REPORTER: IS
EDITOR: H5P