Satu Lagi Lokasi Wisata Mangrove Hadir di Kendari

tegas.co, KENDARI, SULTRA – Setelah membuka dan membangun lokasi wisata dengan latar belakang hutan mangrove di Kelurahan Bungkutoko Kecamatan Abeli, kini Pemerintah Kota Kendari kembali lagi membuka area wisata Tracking mangrove Kelurah Purirano Kecamatan  Kendari.

Walikota kendari H. Asrun saat meremikan Tracking wisata mengrove di kelurahan Purirano. FOTO : BAIM
Walikota Kendari H. Asrun saat meremikan Tracking wisata mengrove di kelurahan Purirano.
FOTO : BAIM

Walikota Kendari Dr. Ir . H. Asrun, M.Eng. Sc berkesempatan untuk meresmikannya penggunaan wisata tracking mangrove Purirano, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kota kendari dan dijadikan lokasi wisata yang baru, berlibur, bahkan belajar di lokasi tersebut.

“Hari ini kita buka lagi satu tempat wisata yang baru yang bertempat di hutan mangrove di pantai Purirano kecamatan Kendari. Harapannya dengan adanya lokasi wisata yang baru ini dapat menjadi tempat hiburan dan refresing bagi warga kota di setiap akhir pekan, hari libur atau di waktu-waktu senggang,”Ujarnya.

Menurutnya, Pemerintah Kota Kendari dalam rangka meningkatkan infrastruktur kepariwisataan bukan saja wisata permandian, seperti permandian Panta Nambo Momahe, Pantai mayaria di Kasilampe, tetapi juga loasi wisata yang edukatif seperti Wisata Tracking mangrove seperti yang kita lihat saat ini dan yang ada di kelurahan bungkutoko.

Selain itu juga ada lokasi wisata yang yang menantang adrenalin bagi wisatawan yakni Plyang fox di tempat pembuangan akhir (TPA) Puwatu.

“Semua itu dilakukan dan disiapkan oleh pemerintah kota kendari untuk masyarakat kota Kendari. Sehingga dengan adanya lokasi wisata tersebut, selain masyarakat dapat melakukan liburan di tempat yang tenang, juga ada potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang dapat dipungut dari lokasi tersebut,”katanya.

Walikota dua periode itu mengaku, setelah dibangun dan dibukanya lokasi wisata yang baru ini, pemerintah Kota Kendari akan terus menambah infrastrukturnya, yakni mengaspal jalan masuk menuju lokasi wisata.

“Kalau jalannya sudah di aspal, masyarakat sudah langsung masuk tanpa ada hambatan lagi untuk langsung menikmati panorama hutan mangrove. Kita juga berharap masyarakat untuk dapat bersama menjaga lokasi ini suapaya tetap terawat dengan baik,”Tandasnya.

BAIM . J / HERMAN

Komentar