Example floating
Example floating
DaerahSultra

Kompol dr. Mauluddin Raih Penghargaan Dari Kapolres di HUT RI

1361
×

Kompol dr. Mauluddin Raih Penghargaan Dari Kapolres di HUT RI

Sebarkan artikel ini
Kompol dr. Mauluddin Raih Penghargaan Dari Kapolres di Hari Ulang Tahun RI ke 72. FOTO : ONNO
Kompol dr. Mauluddin Raih Penghargaan Dari Kapolres di Hari Ulang Tahun RI ke 72.
FOTO : ONNO

tegas.co, KENDARI, SULTRA – Di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke 72, Dokter Forensik yang juga Dokter Polisi (Dokpol) Biddokes Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Kompol, dr, Mauluddin M. S.Sos. MH, raih piagam penghargaan, dari Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kendari, AKBP Jemi Junaidi. S.IK.

Piagam yang diberikan berkat kemampuan yang dimiliki dalam pengungkapan beberapa kasus di wilayah hukum Polres Kendari, salah satunya pengungkapan belum lama ini pembakaran Kantor Lurah Wuawua dan Anduonohu yang terjadi pada tanggal19 Februari 2017 lalu.

Kompol, dr, Mauluddin  menuturkan, profesinya selama ini sebagai dokter forensik dan juga Dokpol Biddokes Polda Sultra. Selama ini bekerjaan terkait kasus-kasus kriminal yang berkaitan dengan forensik. Selain itu, sudah banyak menangani berbagai kasus di wilayah Sultra bahkan Indonesia bagian timur.

“Mulai dari kasus pembunuhan hingga pengungkapan kasus-kasus teroris,” ungkap dr Mauludin yang akrab disapa Danjen (Daeng Jenaka).

Menerima penghargaan, menurutnya, merupakan bentuk apresiasi yang diberikan padanya terkait profesinya sebagai Dokter Forensik Dokpol Biddokes Polda Sultra.

“Selain profesi saya sebagai Dokpol, juga memiliki tiga tugas pokok yaitu sebagai Dokter Forensik (Doksik), Disaster Victim Identification (DVI) dan Kesehatan Lapangan,” paparnya.

Selain itu, dia menjelaskan, tiga tugas pokok tersebut, pertama dokter forensik berkaittan dengan kasus pembunuhan, aborsi, kemudian terkait pemerkosaan, kedua Disaster Victim Identivication (DVI) atau identifikasi korban bencana, kalau di Sultra, seperti tenggelam KM. Marina dua di Kolaka, pesawat jatuh  juga dilibatkan serta kasus-kasus teroris. Kebetulan masuk tim Forensik DVI regional Indonesia Timur. Jadi wilayah kerjanya Sulawesi, Maluku dan Papua.

“Tugas ketiga namanya kesehatan lapangan, terkait Kamtibmas seperti penanganan unjuk rasa,  pengamanan-pengamanan upacara,” ujarnya.

Kemudian, masih kata dia, pengamanan makanan VVIP hususnya pejabat-pejabat. Dilakukan food security bersama Balai POM, kemudian penganan-pengamanan Keslap lainnya juga dilibatkan.

Menekuni profesinya sebagai dokter forensik sudah enam tahun. Sebelumnya, bertugas di Rumas Sakit (RS) Akpol Semarang pada 2004 hingga tahun 2013, kemudian menjadi Dokter Forensik Polda Sulsel (Makassar);tahun 2013 hingga tahun 2015, hingga menjadi Dokter Forensik Polda Sultra pada tahun 2015 hingga saat ini.

ONNO

PUBLISHER : HERMAN