Example floating
Example floating
DaerahKesehatanSultra

Ini Pencapian Program JKN-KIS, BPJS Kesehatan Cabang Kendari 

931
×

Ini Pencapian Program JKN-KIS, BPJS Kesehatan Cabang Kendari 

Sebarkan artikel ini
Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta Alamsyah
Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta Alamsyah. FOTO : BAIM

tegas.co, KENDARI, SULTRA – Bergulirnya program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) berdampak terhadap pelayanan kesehatan masyarakat. Program JKN-KIS membuka akses yang lebih besar kepada masyarakat untuk mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan. Secara bertahap, Program JKN-KIS pun terus berkembang pesat hingga kini dan bergerak menuju cakupan semesta. Sampai dengan saat ini, secara nasional jumlah masyarakat yang telah mengikuti Program JKN-KIS mencapai 180 juta jiwa atau lebih dari 70 persen dari jumlah proyeksi penduduk Indonesia di tahun 2017.

Menurut laporan Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan BPJS Kesehatan Alamsyah saat ditemui dalam agenda Public Expose, selasa (22/08/2017) menjelaskan, hasil audited akhir tahun 2016 memberikan gambaran bahwa program JKN-KIS sangat dirasakan masyarakat. Ini terlihat dari pemanfaatan kartu BPJS Kesehatan di tahun 2016 secara nasional sebanyak  177,8 juta kunjungan ke fasilitas kesehatan. Angka kunjungan ini terus meningkat dari tahun 2014 sebanyak 92,3 juta, dan tahun 2015 sebanyak 146,7 juta.

“Total pemanfaatan di tahun 2016 ini terdiri kunjungan ke fasilitas kesehatan tinggakat pertama, seperti puskesmas, klinik pratama, dan dokter prakter  perorangan mencapai sekitar 120,9 juta kunjungan, untuk rawat jalan di poliklinik dan rumah sakit sebanyak 49,3 juta dan rawat inap 7,6 juta,” jelasnya.

Alamsyah menambahkan , komitmen pemerintah dalam berlangsungnya program JKN-KIS terwujud penyediaan APBN dalam bentuk iuran bagumi 92.4 juta jiwa peserta Penerimaan Bantuan Iuran (PBI) dan pemenuhan ketersedian fasilitas kesehatan. Darimana sumber APBN tersebut, tentu salah satunya dari pajak.

Implementasi program JKN-KIS yang baru 3,5 tahun, nyatanya tidak hanya berdampak terhadap pelayanan kesehatan, tetapi juga perekonomian. Menurut penelutian LPM FEB Universitas Indonesia, kontribusi JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2021 bisa mencapai 289 triliun.

“Program ini meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia sampai 2,9 tahun,” katanya.

BAIM

PUBLISHER : HERMAN

error: Jangan copy kerjamu bos