Hati-Hati Penipuan yang Mengatasnamakan Hotel dengan Modus Esek-Esek

Hati-Hati Penipuan yang Mengatasnamakan Hotel dengan Modus Esek-Esek
Salah satu tamu memperlihatkan bukti transaksi sejumlah uang melalui aplikasi yang mengatasnamakan Hotel Sutan Raja. FOTO: AS LAN

tegas.co., KOLAKA, SULTRA – Sejarah perkembangan perhotelan di Indonesia belum banyak terungkap, juga belum banyak buku yang mengungkapkan masalah ini. Indonesia telah dikenal di dunia pariwisata sejak sebelum Perang Dunia ke I, tetapi jumlah wisatawan yang berkunjung masih terbilang ribuan.

Seiring dengan perkembangan kedatangan wisatawan asing ke Indonesia yang lebih memerlukan sarana akomodasi pariwisata yang memadai, maka semasa penjajahan kolonial Belanda, mulai berkembanglah hotel-hotel di Indonesia.

Mungkin ada beberapa orang yang belum mengetahui secara pasti apa itu industri perhotelan. Industri yang bergerak di bidang akomodasi penginapan ini juga sama dengan industri lainnya.
Sudah semakin berkembang dan semakin banyak bangunan perhotelan di setiap tempat. Baik di kota besar maupun di kota kecil. Walaupun di sebagian kota besar biasanya lebih banyak hotel- hotel besar dan megah, misalnya hotel bintang lima. Apalagi di kota-kota pariwisata seperti di Bali.

Ada begitu banyak bangunan perhotelan yang megah dan indah. Industri perhotelan tersebut semakin berkembang dan ditunjang oleh banyaknya tempat wisata di berbagai kota. Wisata juga merupakan salah satu sumber perekonomian negara. Dan dengan semakin banyaknya kota wisata dengan tempat wisata yang menarik, maka perhotelan pun semakin banyak dibangun.

Industri perhotelan tersebut bukan hanya memberikan akomodasi penginapan. Tapi di dalamnya ada banyak jasa yang ditujukan khusus oleh orang-orang yang menginap. Fasilitas hotel biasanya disesuaikan dengan bilangan bintang pada hotel tersebut. Semakin bertambahnya bilangan bintang pada suatu hotel, maka semakin bertambah pula fasilitas yang diberikan kepada masayarakat yang menginap di suatu hotel.

Sudah sejak lama industri perhotelan dianggap sebagai suatu industri yang menguntungkan dan juga selalu mengalami perkembangan. Karena hotel dan penginapan memang selalu dibutuhkan oleh para pelancong yang mendatangi suatu kota tertentu. Dan mereka yang membangun hotel tersebut memberikan kenyamanan pada masyarakat yang menginap agar mereka bisa tidur dengan nyaman melebihi pada saat tidur di kamar sendiri.

Karena hanya dengan tidur yang nyaman saja, perjalanan yang melelahkan pun tidak akan terasa oleh orang-orang yang menginap di suatu hotel. Maka dari itu, kenyamanan merupakan hal yang utama di dalam industri perhotelan ini. Perkembangan perhotelan di Indonesia tak hanya terjadi di wilayah pulau Jawa, Bali dan Sumatera tetapi juga terjadi di pulau Sulawesi.

Di Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara misalnya, saat ini Kabupaten yang dijuluki kota kakao telah memiliki 28 hotel dan penginapan. Dari jumlah tersebut hanya satu hotel yang saat ini menyandang status hotel bintang 3 (tiga), yakni Hotel Sutan Raja, bahkan sejak diresmikan pada tahun 2012 lalu, Hotel Sutan Raja telah menjadi ikon dan kebanggaan warga Kabupaten Kolaka.
Kebaradaan hotel dan penginapan di Kolaka tak hanya meningkatkan kunjungan wisatawan tetapi juga dapat mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kolaka sendiri. Meski demikian, dunia perhotelan terkadang menuai berbagai pro-kontra, hal ini disebabkan karena usaha perhotelan kerap ditimpa isu yang saat ini marak menjadi perbincangan khalayak ramai yakni isu bisnis prostitusi (esek-esek).

Seperti baru-baru ini yang menimpa Hotel Sutan Raja Kolaka, dimana pada saat itu Hotel Sutan Raja disebut-sebut menyiapkan Pekerjaan Sex Komersial (PSK) untuk setiap tamu yang menginap. Isu ini terbongkar setelah salah seorang tamu hotel yang mengadu lantaran PSK yang dimaksud tak kunjung datang, padahal tamu tersebut telah membayar sejumlah uang melalui aplikasi yang mengatasnamakan Hotel Sutan Raja, dengan memperlihatkan bukti transaksi beserta foto PSK yang dimaksud.

Menyikapi aduan tersebut, pihak manajemen Hotel Sutan Raja segera angkat bicara, dan tak terima atas pencatutan namanya. Menurutnya, pihak Hotel Sutan Raja Kolaka tidak pernah menyediakan paket esek-esek (PSK) bagi tamu hotel dengan harga khusus, kejadian tersebut murni penipuan yang sengaja dilakukan oleh oknum yang tak bertanggungjawab, dengan modus oprandi mengatasnamakan hotel dan foto perempuan (PSK).

Sebagai kesimpulan di zaman modern seperti sekarang ini memang cenderung tidak segampang membalikan telapak tangan. Tuntutan dan kebutuhan hidup secara jasmani tidak dipungkiri semakin berat, dan akhirnya tidak sedikit orang yang rela menghalalkan segala cara, agar kebutuhan hidup secara jasmani dapat terpenuhi. Kondisi ini membuat bisnis esek-esek online kian menjamur.

Olehnya itu, dibutuhkan kewaspadaan agar tidak menjadi korban bisnis haram tersebut melalui online, apalagi mengatasnakan sebuah hotel berbintang.

KONTRIBUTOR: AS LAN
PUBLISHER: SALAMUN SOFIAN