Bupati Buton Rombak 180 Pejabat Eselon II, III dan IV 

tegas.co., BUTON, SULTRA – Sebanyak 180 pejabat tinggi pratama, pejabat administrator dan pejabat pengawas lingkup pemerintah Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi dirombak.

Pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan oleh Bupati Buton, La Bakry, didampingi Sekertaris Daerah (Sekda), La Ode Zilfar Djafar.

Iklan Pemkot Baubau

Pelantikan berlangsung di Aula Kantor Bupati Buton, Selasa (19/3/2019).

Dari 180 pejabat Buton yang diambil sumpahnya, terdiri dari 14 jabatan eselon II, 25 jabatan eselon III dan sisanya jabatan eselon IV.

14 orang eselon II yang dirombak tersebut, yakni, La Halimu, sebelumnya menjabat kepala Inspektorat digeser ke jabatan kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah, Murtaba Muru, jabatan lama Kepala Dinas Koperasi dan UKM menjadi kepala Inspektorat.

LM Muharam, jabatan lama kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah dilantik menjadi kepala Dinas Koperasi dan UKM. Alimani, jabatan lama kepala Balitbang dilantik menjadi kepala Dispora.

Ir Asizu, jabatan lama kepala Dispora dilantik menjadi kepala Dinas ketahanan pangan. Sumardin, jabatan lama kepala dinas kesehatan dilantik menjadi kepala Balitbang.

Safaruddin, jabatan lama kepala dinas pemadam kebakaran dilantik menjadi kepala dinas perdagangan. Mustamlim, jabatan lama kepala dinas perdagangan dilantik menjadi kepala dinas pemadam kebakaran.

Wahyudin, jabatan lama Kabag Umum dilantik menjadi staf ahli bidang ekonomi. Nasbah, jabatan lama kepala BKKBN dilantik menjadi kepala dinas perhubungan. La Ode Eta, jabatan lama kepala dinas perhubungan dilantik menjadi kepala BKKBN.

Awaluddin, jabatan lama kepala dinas penanaman modal dan PTSP dilantik menjadi kepala DPMD. La Madi, jabatan lama kepala DPMD dilantik menjadi kepala dinas penanaman modal dan PTSP.

Bupati Buton, La Bakry, dalam sambutannya mengatakan bahwa pergeseran mau promosi jabatan ini dalam rangka peningkatan kualitas kinerja pemerintahan agar semakin baik dan berkualitas dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.

“Pergeseran ini adalah hal biasa saja, bagian menghilangkan kejenuhan. Untuk itu diharapnya, dalam pelantikan ini tidak usah ditafsirkan macam-macam, kita ambil positifnya saja atas keseluruhan proses-proses itu,” kata La Bakry.

Menurut La Bakry, dimana pada posisi promosi dan lain-lain sebagainya itu dianggap biasa saja.

“Tidak usah ditafsirkan atau dibahas macam-macam. Tapi itu bagian menghilangkan kejenuhan, karena apabila terlalu lama pada posisi kita tentu kita akan jenuh/bosan sehingga minim kreatifitas dan inovasi kita.

REPORTER: Suparman

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar