Example floating
Example floating
Opini

Bahaya Sekulerisme bagi Milenial

3517
×

Bahaya Sekulerisme bagi Milenial

Sebarkan artikel ini
Bahaya  Sekulerisme bagi Milenial
Dewi Sartika.

Belum puas merusak moral dan ahlak kaum remaja dengan film The santri, kini kembali muncul film kontroversi SIN.Tema film ini agak kontroversial karena bercerita tetang kakak beradik yang saling jatuh cinta.SIN adalah film yang diadaptasi dari novel best seller tahun 2017 dengan judul yang sama. Berharap mendapat sukses yang sama, film ini dibintangi banyak aktor top.viva.co.id.

Bagi sebagian masyarakat yang tidak memahami dampak dari sebuah film yang ditontonya maka mereka akan menganggap film SIN adalah film yang menarik dan wajar wajar saja. padahal, tak dipungkiri dari sebuah film itulah akan menjadi sebuah tuntunan yang mempengaruhi tingkah laku, gaya hidup, pergaulan, pakaian, dan ahlak terutama bagi generasi muda.

Keberhasilan Sekulerisme

Sekularisme, saat ini memang sudah mendarah daging bagi sebagian umat islam sehingga kehadirannya saat ini sangat sulit untuk dihilangkan. Sekularisme yang pada awal mula kehadirannya hanya membatasi masalah kenegaraan dan agama, kini berpengaruh pada segala aspek kehidupan.

Bagi generasi muda, kehidupan yang sekular sudah menjadi santapan sehari hari, hampir bisa dipastikan dalam aktivitas aktivas yang dilakukannya tak lepas dari pengaruh faham sekularisme. Pacaran, kehidupan yang hedonis, perzinahan, pergaulan bebas, semua tak lepas dari ideologi ini.

Sekularisme menjalar ke dalam mental anak – anak muda bangsa ini, terutama lewat hiburan yang di fasilitasi oleh media – media yang notabene pemiliknya adalah para kapitalis yang hanya memikirkan keuntungan dan tidak memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan  dari tontonan yang disajikan.

Jadilah mereka diperbudak oleh kesenangan dunia, sehingga melalaikan urusan agama dan lebih mementingkan nafsu semata. Lihatlah film /sinetron yang disajikan oleh media pengusung sekularisme, hampir semua yang disajikan adalah tentang hiburan, sinetron yang menawarkan kehidupan anak remaja yang bebas tanpa aturan.

Sehingga, tidak heran jika  pada faktanya dalam kehidupan sehari hari sering kita jumpai prilaku menyimpang, seks bebas, perzinahan sedarah adik dengan kakak, anak menzinahi ibu kandungnya dan masih banyak lagi prilaku prilaku miris lainya yang dilakukan oleh anak remaja yang menabrak aturan dan norma agama. Ini semua dikarenakan sistem sekuler yang  mengesampingkan aturan agama dalam mengatur kehidupan. Sehingga menghasil kaum remaja yang minus moral dan ahlak.

Solusi Menyelamatkan para Milenial

Kerusakan ahlak yang terjadi pada para generasi muda saat ini salah satunya adalah perzinahan, gaul bebas, tidak lepas dari apa yang mereka lihat. Padahal, islam telah menyatakan bahwa zina itu terlarang. Hukuman perbuatan zina amatlah berat karena zina telah merampas kehormatan dan merusak nasab. Bahkan mendekatinya pun terlarang. ini dikarenakan zina termasuk perbuatan yang keji.

“Janganlah kalian mendekati zina. Sungguh zina itu tindakan keji dan jalan yang buruk” (TQS al-Isra 17: 32).

Zina adalah dosa besar setelah syirik. Nabi  bersabda: “Tidak ada dosa yang lebih besar di sisi Allah, setelah syirik, kecuali dosa seorang lelaki yang menumpahkan spermanya dalam rahim wanita yang tidak halal bagi dirinya” (HR Ibnu Abi ad-Dunya).

Keharaman zina juga dipertegas dengan sabda Rasulullah Saw, jika perzinaan dan riba sudah merajalela di suatu negeri maka sungguh penduduk negeri tersebut telah menghalalkan azab Allah atas mereka. (HR. Al-Thabrani dan Al-Hakim).

Olehnya itu, agar para generasi muda terhindar dari kerusakan moral yang ditimbulkan oleh tontonan yang dijadikan tuntunan, maka harus ada yang berperan dalam  melindungi mereka.

Pertama, peran keluarga. Keluarga harus menyadari bahwa mereka adalah sebuah lembaga yang di dalamnya  ada peserta didik yakni anak-anak mereka. Untuk itu, kondisi keluarga menjadi sangat berpengaruh terhadap kepribadian anak. Memberi pendidikan terbaik di dalamnya adalah tugas utamanya.

Memberikan perhatian kepada anak, terutama ketika mereka mengijak usia remaja, misalnya terkait dengan jejaring sosial dan internet.

Kedua, Kontrol masyarakat. Masyarakat memiliki peran penting dalam menyelamatkan generasi muda dari kerusakan moral, dengan saling menasehati amar makruf nahi mungkar.

Ketiga, peran negara. Negara adalah lembaga yang paling berperan dalam menyelamatkan generasi muda. Dengan tidak memberikan izin penayangan film film yang menyuguhkan pornografi,  mengumbar aurat, pergaulan bebas, berdua duan dan yang mengundang sahwat yang merusak moral. Serta menerapkan aturan yang berasal dari Alquran dan sunnah. Karena seorang pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yan dipimpinya. waullahualam bissawab.

DEWI SARTIKA

error: Jangan copy kerjamu bos