Ada Dugaan Jurnalis di Sultra Ditunggangi Teroris

Komandan Lanud Haluoleo Kendari, Kolonel Pnb Muzafar, Sos.MM

TEGAS.CO., SULAWESI TENGGARA – Ada dugaan jurnalis di Sulawesi Tenggara (Sultra) ditunggangi Teroris. Akibatnya, Komandan Lanud Haluoleo Kendari, Kolonel Pnb Muzafar, Sos.MM membatasi jurnalis untuk melakukan peliputan.

Hal ini disampaikan Muzafar usai mengikuti rapat koordinasi rencana kedatangan ratusan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra. TKA tersebut diperkirakan akan mendarat pada Selasa 7Juli 2020 besok di Bandara Halu Oleo Kendari.

Iklan KPU Sultra

“Saya tidak melarang, tapi itukan sudah diliput. Saya memiliki kewenangan penuh untuk intensitas keributan seperti apa. Saya nda mau ambil resiko, jika mas-mas wartawan ini ditunggangi teroris,”ungkapnya

Muzafar menambahkan, Bandara Halu Oleo berada pada instansi militer. Kata dia, jurnalis telah diberi kesempatan saat kedatangan gelombang pertama kedatangan 156 TKA China pada 23 Juni lalu yang akan bekerja pada PT. VDNI dan PT. OSS di Morosi, kabupaten Konawe.

Video

“Kalau saya dicopot tidak masalah. Setelah melihat terpisah-pisah, saya nda mau ambil resiko.Siapa yang bertanggungjawab kalau TNT dicuri dan diledukin disini, siapa yang tanggungjawab. Kalau cuma sekitar 70 jurnalis sayaa persilahkan tetapi kalau sudah sampai ratusan saya larang,”ucapnya.

“Di dalam ada gudang senjata, bahan peledak. Kalau ada apa-apa yang mensabotese, siapa yang tanggungjawab,”katanya menambahkan kepada awak media tegas.co,

Kata dia, dirinya menyanyai masyarakat Sulawesi Tenggara, olehnya itu, pihaknya membatasi jurnalis meliput kedatangan sekitar 105 TKA China pada 30 Juni lalu.

Ia juga tetap akan mempertimbangkan jurnalis melakukan peliputan pada rencana kedatangan 2 ratusan TKA asal China yang diperkirakan mendarat Selasa 7 Juli besok.

REDAKSI