Example floating
Example floating
Opini

Revolusi Akhlak dan Perlawanan Terhadap Kedzaliman Sistem Demokrasi

467
×

Revolusi Akhlak dan Perlawanan Terhadap Kedzaliman Sistem Demokrasi

Sebarkan artikel ini
Lia Hernawati, Ibu Rumah Tangga dan Penulis di Komunitas Muslimah Rindu Surga
Lia Hernawati, Ibu Rumah Tangga dan Penulis di Komunitas Muslimah Rindu Surga

TEGAS.CO., NUSANTARA – Kerinduan umat akan sosok yang tegas menyuarakan kebenaran dan keadilan seakan tertumpah ruah saat sosok Ulama yang mereka harapkan mampu mewakili hal ini kembali hadir ditengah tengah mereka. Ya, Habib Riziek Shihab pulang kembali ke Indonesia setelah selama 3,5 tahun di Mekkah. Beliau, tidak bisa dipungkiri, merupakan sosok yang dinilai sebagian masyarakat sangat ditakuti rezim karena sikapnya yang tegas terhadap ketidakadilan dan kedzaliman penguasa, disaat yang sama sangat dicintai oleh sebagian besar rakyat Indonesia. Beliau seakan-akan sebagai simbol perlawanan atas kebijakan penguasa yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.

Awal beliau mulai dikenal luas bahkan tidak hanya oleh kaum muslimin namun juga umat beragama lain saat menginisiasi gerakan 212 dan beragam aksi Bela Islam setelahnya saat Al-Qur’an dinista. Luar biasanya, gerakan itu menjadi arus baru perjuangan umat hingga saat ini. HRS sebagai Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) sedari awal memang selalu lantang beramar ma’ruf nahi munkar, saat Islam dinistakan beliau mampu membangkitkan ghirah kaum Muslimin untuk turut serta dibelakangnya, menuntut hukum ditegakkan atas si penista Islam.

Maka tidak heran pulangnya HRS disambut dengan sangat antusias oleh ribuan orang yang memadati jalan tol menuju bandara dan di bandara Soetta, dimana pesawatnya akan mendarat. (okezone.com). Merekapun sangat berharap kepulangan HRS mampu menyelesaikan setiap hal yang mereka anggap suatu ketidakadilan dan kedzaliman yang dilakukan oleh rezim terhadap rakyat Indonesia.

HRS Serukan Revolusi Akhlak
Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kesalihan akhlak.” (HR Al Baihaqi). Dalam hadis yang lain juga dikatakan, “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” (HR At Tirmizi, Abu Daud, Ahmad, dan Ad Darimi)

Akhlak adalah hasil pelaksanaan Syariat Islam. Seseorang dinilai berakhlak baik karena ia mampu menjalankan dengan sebaik-baiknya setiap perintah dan menjauhi seluruh larangan Allah Ta’ala. Seseorang berakhlak buruk tatkala ia menyalahi perintah Allah. Maka, baik buruknya akhlak seseorang harus berdasarkan penilaian syariat Islam, bukan berdasarkan perasaan ataupun asumsi manusia.

Dalam setiap diri Rasulullah ﷺ tercakup seluruh akhlak baik. Baik terkait kepribadiannya sebagai individu, anak, suami, anggota masyarakat, dan pemimpin negara. Semua itu harus menjadi teladan bagi kita semua, yang harus dilakukan oleh setiap muslim.

Inilah yang menjadi dalil dari Revolusi akhlak yang dikumandangkan oleh Habib Rizieq Shihab paska kepulangannya ke tanah air.

Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, Habib Rizieq Shihab mengumumkan rencana dalam waktu dekat ini untuk berkeliling Indonesia. Hal ini didasarkan dengan tujuan silaturahmi dengan tokoh umat Islam sembari mensosialisasikan revolusi akhlak. Rencana demikian disampaikan langsung oleh Imam Besar FPI ketika mengisi ceramah dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Markas Besar FPI daerah Petamburan, Jakarta pada Sabtu, 14 November 2020 kemarin.

Revolusi Akhlak dalam Islam

Rasulullah ﷺ membangun masyarakat Islam selalu berpegang pada wahyu yang datang dari Allah SWT. Hal ini juga diteruskan oleh para khalifah setelah beliau wafat. Setelah hijrah ke Madinah, beliau mempersaudarakan kaum muhajirin dan anshar dengan pengikat kokoh, yaitu akidah Islam.

Sebagai seorang kepala negara, beliau ﷺ menunjukkan pribadi pemimpin yang mengayomi. Beliau ﷺ tak pernah lelah mengurusi segala kebutuhan umatnya. Beliau ﷺ tidak pernah dilayani, namun berusaha melayani dengan segenap jiwanya. Keteladanan beliau ﷺ didapat karena keteguhan dan kekonsistenan beliau menjalankan hukum Allah di seluruh Jazirah Arab.

Beliau ﷺ bukanlah pemimpin pencitraan. Namun, citra baiknya terbangun karena keterikatan dan ketaatan beliau pada wahyu yang Allah turunkan. Madinah yang dikenal sebagai kota kecil sebelum datangnya Islam, saat tersentuh Islam, Madinah merevolusi diri menjadi Daulah Islam yang mulai diperhitungkan peradaban Persia dan Romawi kala itu.

Nabi ﷺ berhasil mengubah masyarakat Arab yang berkubang dalam lumpur kejahiliahan menjadi masyarakat yang berbudi luhur dan berperadaban tinggi. Nabi ﷺ menerapkan hukum Islam dalam sendi kehidupan masyarakat Arab. Mereka berhukum dengan hukum Allah, berakhlak baik, menjalankan muamalah secara jujur dan amanah, serta memiliki sistem pemerintahan yang kukuh dan sukses menciptakan keadilan.

Saatnya kita bercermin kembali pada apa yang telah diajarkan Rasulullah ﷺ, dengan melakukan perbaikan individu sekaligus perbaikan masyarakat. Akhlak masyarakat rusak karena diterapkannya sistem sekuler liberal, yang menjauhkan Agama dari kehidupan dan kepentingan pribadi dan sekelompok diatas segalanya. Tidak ada jalan lain, harus segera melakukan perubahan yang mendasar dan menyeluruh dalam setiap lini kehidupan dengan aturan Islam.
Wallahua’lam bishawab

Penulis: Lia Hernawati, Ibu Rumah Tangga dan Penulis di Komunitas Muslimah Rindu Surga
Editor: H5P

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos