Asrun Lio Sebut Literasi Digital Bantu Pembelajaran di Sekolah

Asrun Lio, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

TEGAS.CO.,SULTRA – Dunia digital telah membawa dampak tersendiri bagi masyarakat Indonesia tidak terkecuali di Sulawesi Tenggara.

Dampak tersebut, terkadang membawa masyarakat ke arah positif dan menjadi kian kreatif karena dimanfaatkan sebagai platfom belajar serta berinovasi. Namun, tak jarang dunia digital juga telah banyak membawa pribadi seseorang ke arah negatif, akibat penggunaan media sosial yang salah .

Korban dari dunia digital juga tidak pandang bulu, ragam usia, jenis kelamin, ras, agama. Dari yang berstatus istri, suami, pekerja swasta atau negeri, hingga pelajar pun banyak yang terjerumus ke arah negatif akibat kesalahan penggunaan platform medis sosial.

Masyarakat, utamanya Pelajar sebagai generasi penerus, perlu dibimbing agar tidak salah arah akibat penggunaan media sosial. Untuk itu, kini pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah gencar mensosialisasikan “literasi digital” sebagai upaya mencerdaskan masyarakat dalam penggunaan platform digital.

Hal itu, sesuai dengan program “Indonesia Makin Cakap Digital”  yang diluncurkan Presiden Republik Indonesia (RI), Ir. Joko Widodo saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2021 lalu.

Gambar Istimewa

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrun Lio, literasi digital di kalangan pelajar merupakan suatu keniscayaan yang sudah seharusnya diterapkan dan tidak dapat dihindari.

“Kita tidak dapat lagi menghindar di era ini, semua sudah berbasis digital, termaksud untuk kebutuhan pembelajaran bagi para siswa,” ujar Dosen Bahasa Inggris FKIP UHO itu.

Dunia pendidikan sangat terbantu dengan penerapan literasi digital di sekolah-sekolah yang ada di Sulawesi Tenggara.

“Kini literasi digital menjadi tujuan utama untuk diterapkan di tiap sekolah,” jelas orang nomor satu di Sulawesi Tenggara itu.

Kecakapan digital masyarakat khususnya pelajar, kata Kadis, harus kian ditingkatkan agar mampu menciptakan lebih banyak pengetahuan yang mendidik, menyejukkan, dan menyerukan perdamaian.

Perihal pengembangan literasi digital di Bumi Anoa, juga diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Tenggara, M. Ridwan Badallah, S.Pd.,MM.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Tenggara, M. Ridwan Badallah, S.Pd.,MM.

Saat ditemui awak media, orang nomor satu di Kominfo Sultra membeberkan bahwa kini pihaknya tengah menggandeng perusahaan provider PT Indosat untuk memasang jaringan WI-FI di seluruh kantor OPD.

Jaringan paralel Indosat juga akan dipasang di beberapa titik keramaian, guna memudahkan masyarakat menjankau dunia digital.

“Untuk membuat masyarakat melek atau cakap digital, kita harus melakukan literasi digital ke seluruh komponen masyarakat, mulai dari anak sekolah, pelaku usaha, ibu rumah tangga, hingga ke seluruh komponen masyarakat,” ujar kandidat doktor itu.

Kendalanya selama ini, Sulawesi Tenggara sebagai daerah kepulauan yang terpisah lautan dan pegunungan menyulitkan akses internet. Karena seluruh kebutuhan sudah berbasis digital, namun kebutuhan akses internet di Sultra masih sangat kurang.

Apalagi, beber Kadis, Sulawesi Tenggara memiliki 249 blank spot, bahkan yang tidak blank selali pun juga masih mengalami keadaan lemah jaringan atau loading. Hal demikian menurut Kadis, dikarenakan semakin meningkatnya pengguna internet di Sulawesi Tenggara.

“Kami kini membangun jaringan fiber optik dengan kapasitas satu giga dedicate. Jika kita sudah memiliki jaringan berkapasitas satu giga dedicate, maka insya Allah tempat terpasangnya jaringan tersebut teruma OPD dan masyarakat tidak lagi terkendala dengan jaringan,” pungkas magister manajemen itu.

Hal itu, tambah Kadis, akan membantu pengembangan literasi digital di Sulawesi Tenggara. Terlebih literasi digital merupakan proyek strategis nasional yang mewajibkan pemerintah melakukan digitalisasi dalam semua aspek.

 

Reporter: H5P

Publisher: B_KHAN

Komentar