Example floating
Example floating
Berita UtamaPariwisataSultra

Melalui Kuasa Hukumnya, Doni Amansa Beberkan Kronologi Dugaan Kecurangan Seleksi Paskibraka Nasional Tingkat Sultra

533
×

Melalui Kuasa Hukumnya, Doni Amansa Beberkan Kronologi Dugaan Kecurangan Seleksi Paskibraka Nasional Tingkat Sultra

Sebarkan artikel ini
Ketua LBH HAMI Sultra, Andre Darmawan (tengah), calon Paskibraka nasional asal Sultra yang diduga dicurangi dalam seksi, Doni Amansa (kiri) dan Samsuani ibu Doni Amansa saat menggelar konferensi pers di Kantor LBH HAMI Sultra, Minggu (16/7). dok: yusrif/ tegas.co

TEGAS.CO,. SULAWESI TENGGARA – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar konferensi pers terkait dugaan kecurangan proses seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Sultra.

Konferensi pers yang dilaksanakan di Kantor LBH HAMI Sultra, Minggu (16/7) itu, juga dihadiri oleh calon Paskibraka nasional tingkat Sultra yang diduga telah dicurangi dalam proses seleksinya, Doni Amansa siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Unahaa bersama ibunya Samsuani.

Ketua LBH HAMI Sultra, Andre Darmawan mengatakan bahwa Samsuani hadir di LBH HAMI mencari keadilan untuk anaknya atas dugaan kecurangan seleksi Paskibraka nasional tingkat Sultra.

“Setelah menerima informasi tersebut, kami langsung bergerak cepat untuk mencari data. Jadi data-data ini berdasarkan cerita dan pengakuan dari ibu Samsuani serta Doni,” kata Andre dihadapan awak media.

Informasi yang Terhimpun serta Kronologi

Sebagai yang dipercaya untuk mendampingi dan membantu menuntaskan dugaan kecerungan itu, Andre juga kemudian mencari data rujukan tentang aturan perundang-undangan seleksi Paskibraka.

“Jadi berdasarkan keterangan Doni dan beberapa saksi, pada 18 Mei 2023 atau hari terakhir seleksi itu sudah diumumkan peringkat satu sampai empat, yaitu Nadira, Doni, Wira dan Aini,” kata Andre lagi

“Nah, peringkat 1 dan 2 ini yang akan menjadi tim inti untuk berangkat di Jakarta, sedangkan yang ke 3 dan 4 menjadi tim cadangan,” sambungnya.

Lebih jauh dijelaskan oleh Andre, informasi tersebut tidak hanya didapatkannya dari Doni, namun juga berasal dari salah satu panitia yang membacakan hasil peringkat tersebut

“Saya ada datanya, dan dia (panitia_red)  sudah mengatakan bahwa betul yang dibaca itu adalah hasil pengumuman dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) pusat, karena katanya saat itu datang dari BPIP untuk memonitoring,” jelas Andre.

Usai pengumuman, lanjut Andre menjelaskan, keesokan harinya mereka di bawah ke Radio Republik Indonesia untuk diwawancarai dan diperkenalkan ke publik bahwa inilah mereka yang nantinya bakal mewakil Sultra di Paskibraka tingkat nasional.

Kemudian, ungkap Andre, setelah melakukan wawancara di RRI, salah satu panitia bernama Ayu membuat grup whatsapp yang bernama CAPASNAS 2023, yang beranggotakan, Doni, Nadira dan Ayu sendiri.

“Jadi di dalam grup itu mereka dibekali dan disampaikan terkait persiapan yang akan dibawa ketika ke Jakarta nanti,” ungkapnya.

Selanjutnya pada 6 hingga 9 Juli 2023, keempat calon Paskibraka tersebut dipanggil untuk dilakukan pembengkalan oleh Badan Kesbangpol Sultra.

“Nah disini awal keanehan itu, karena ternyata katanya, saat pembekalan disampaikan bahwa belum tentu siapa yang akan berangakat ke Jakarta, jadi di sini kita akan seleksi lagi,” beber Andre.

Bahkan yang lebih aneh, jelas Andre lagi, usai pembekalan ternyata Doni dikeluarkan dari grup whatsapp CAPASNAS 2023 tanpa ada pemberitahuan dan keterangan lebih dulu.

“Kemudian setelah itu, menunggu-nunggu tidak ada informasi, sampai akhirnya muncul berita bahwa yang akan berangkat adalah Wira (cadangan) bersama Nadira,* jelasnya lagi.

Penulis: Yusrif

Publisher: Redaksi

Terima kasih