tegas.co, KENDARI, SULTRA – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Peduli Rakyat (FMPR) Sultra kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Energi Sumber Daya Mineral Sulawesi Tenggara. Dalam aksinya puluhan Mahasiswa itu mendesak agar aktifitas pertambangan yang dilaksanakan oleh PT Baula di Desa Roraya kecamatan Tinanggea dihentikan, Selasa (27/12)
Desakan itu dikarenakan PT Baula dalam melakukan kegiatan pertambangan diduga illegal atau tidak memiliki surat-surat yang lengkap. Untuk itu Dinas ESDM selaku intansi teknis yang mengurusi pertambangan untuk menghentikannya. “Dinas ESDM jangan takut untuk menghentikan kegiatan PT Baula petra Buana dari Aktifitasnya, “ujar safar Koordinator aksi
Menurut Safar, Dinas ESDM lemah dalam menjalankan tugasnya hal ini terbukti dengan tidak di indahkanya surat pemberhentian sementara yang di keluarkanya sejak satu bulan yang lalu. Untuk itu kami kembali untuk meminta agar Dinas ESDM untuk menghentikan aktifitas pertambangan PT Baula Petra Buana yang masih berlangsung di Desa Roraya kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan. “Tuntutan kami hanya satu, yakni hentikan aktifitas pertambangan PT Baula,”tandasnya.
Sementara itu Sekertaris Dinas ESDM Bahru Siga menepis jika Dinas ESDM tidak menindak lanjuti surat pemberhentian yang di keluarkan. “Pihak Dinas ESDM telah melakukan tinjauan di lapangan pada beberapa waktu lalu. Dari tinjauan tersebut sudah tyidak ada lagi aktifitas pertambangan yang dilakukan oleh PT Baula Petra Buana di desa Roraya,”ujarnya.
Bahru Siga menambahkan, namun jika saat ini aktivitas tambang masih berlangsung di lokasi tambang, maka pihak ESDM akan kembali turun melakukan tinjauan lokasi di desa Rorayadan menghentikannya dari aktifitasnya.”Aksi ini yang di lakukan mahasiswa hari ini akan di laporkan ke Kepala Dinas dan Bidang ESDM untuk di tindak lanjuti.,”pungkasnya.
F T / MAN