tegas.co,KENDARI, SULTRA– Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat pada Februari 2017 Kota Kendari mengalami inflasi terendah selama lima tahun terakhir yakni seebesar 0,49 persen.

Kepala BPS Sultra Atqo Mardianto menjelaskan, yang menjadi andil inflasi pada Februari ini adalah bahan makanan sebesar 0,27 persen yang disumbang oleh naiknya harga komoditi ikan cakalang, bayam, cabai rawit, minyak goreng, dan lainnya. Andil makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,04 persen disumbangkan dengan meningkatnya harga rokok putih, kretek, dan ikan bakar.
“Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,12 persen yang menjadi andil terbesar yaitu tarif listrik. Kemudian, sandang 0,06 persen disumbang oleh celana panjang wanita dan baju muslim, dan kesehatan 0,01 persen,” Ujarnya saat merilis resmi di Kantor BPS Sultra, Rabu (1/3).
Sedangkan pendidikan, rekreasi, dan olahraga terjadi deflasi 0,001 persen. Sama halnya transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga deflasi 0,004 persen.
Sementara kota lainya di Sultra, yaitu Kota Baubau tercatat mengalami deflasi sebesar 0,15 persen. Dari 82 kota yang mencatat indeks harga konsumen (IHK) sebanyak 62 kota terjadi inflasi dan 20 kota tercatat deflasi.
Inflasi tertinggi di Kota Manado 1,16 persen, terendah di Kota Ternate 0,03 persen, sedang deflasi tertinggi di Kota Jambi 1,40 persen dan terendah di Bungo 0,02 persen.
EDI SAFRAN / HERMAN
Ketgam : Foto Atqo Mardianto Kepala BPS Sultra