Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Kolaka Utara

Serahkan Bibit Kakao, Ini Pesan Bupati Kolut kepada Mambun

571
×

Serahkan Bibit Kakao, Ini Pesan Bupati Kolut kepada Mambun

Sebarkan artikel ini
Bupati Kolut, Drs.H. Nur Rahman Umar.MH

TEGAS.CO., KOLAKA UTARA – Bupati Kolut, Drs.H. Nur Rahman Umar.MH berpesan kepada Mambun dan pendamping revitalisasi kakao untuk melakukan seleksi pemberian bibit kakao ke para petani.

Pernyataan ini diungkapkan Nur Rahman saat memberikan kata sambutan sebelum penanaman bibit kakao di Desa Kasumeeto, Pakue, Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara. Sabtu (11/12/2020).

Bupati Kolut, Drs.H. Nur Rahman Umar. MH mengatakan, awal pembagian bibit kakao ke para petani ada sistem yang tidak maksimal di Mambun sebagai tim monitoring Dinas Perkebunan dilapangan

“Awal pembagian bibit kakao diberikan kepada para petani yang belum tertarik menanam kakao dan hasilnya banyak bibit kakao yang hanya tersimpan di samping rumahnya,” terangnya.

Olehnya itu, jangan ada lagi petani yang hanya menanam bibit kakao terus tidak dirawat. Kami berharap jadilah petani yang menanam, merawat, memupuk hingga berhasil. Karena hasilnya akan dinikmati petani itu sendiri, bukan bupati, wakil bupati atau Kadis perkebunan.

“Kalau ada keluhan langsung lapor ke bupati, misal kenapa daun coklatnya warna kuning tetapi saat panen dan hasilnya melimpah tidak lagi ke bupati maupun ke wakil bupati,” ujarnya dengan canda.

Nur Rahman berharap, Mambun memberikan data yang akurat dan memilih petani yang sudah siap lahannya untuk diberikan bibit kakao.

Hal senada disampaikan Kadis Perkebunan, Ismail Mustafa, kami sudah rapatkan dan mengevaluasi bersama Mambun untuk melakukan seleksi pembagian bibit kakao ke para petani. Karena banyak laporan dan kami juga temukan masih banyak pembagian bibit kakao yang dibagikan tidak ditanam.

“Bibit yang tidak ditanam oleh petani akan merugikan petani lainnya yang betul-betul mengharapkan bibit kakao tersebut,” ungkapnya.

Katanya, mengapa di awal pembagian bibit kakao para petani tidak menanam, ini disebabkan isu bahwa bibit revitalisasi tidak baik, sehingga petani enggan menanam bibit tersebut.

“Saat ini para petani berlomba meminta bibit kakao karena mereka sudah melihat sendiri hasil yang dipanen petani lainnya,” imbuhnya.

Reporter: IS
Editor: H5P

error: Jangan copy kerjamu bos