TEGAS.CO.,KONAWE – Dewan Pimpinan Kabupaten Lentera Independen Pemerhati Aspirasi Nusantara (DPK Lipan) bersama ormas Kajian Sejarah dan Adat Karada Tolaki Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Aksi tersebut, dalam rangka menyuarakan adanya dugaan penyerobotan kawasan cagar budaya, makam Pakandeate atau Tutuwi Motaha, di Desa Lerehoma Kecamatan Anggaberi, Senin (10/01/2022).
”Kami minta pihak DPRD Konawe turun mengecek lokasi tersebut, yang diserobot oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” ungkap salah satu orator.
Setelah mendesak DPRD Konawe agar turun lapangan, mereka juga meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe untuk segera memberikan surat keputusan penetapan cagar budaya makam Pakandeate atau Tutuwi Motaha kepada pemerintah Kecamatan Anggaberi.
Sementara itu, Ketua DPRD Konawe, Dr H Ardin, M.si, saat menerima pengunjuk rasa mengatakan, DPRD Konawe akan secepatnya menindaklanjuti aspirasi masyarakat tersebut.
“Hari Kamis kita akan lakukan rapat dengar pendapat (RDP),” singkatnya.
“Semua pihak terkait akan kita undang untuk bersama-sama menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Konawe sebagai tim teknis yang menangani dan menentukan cagar budaya di Kabupaten Konawe,” tutupnya.
Reporter: Rico
Editor: H5P
Komentar