RSIA Zafira Baubau Berhasil Tangani Kehamilan Extrauterin Abdominal Pregnancy Lithopedion

RSIA Zafira Baubau Berhasil Tangani Kehamilan Extrauterin Abdominal Pregnancy Lithopedion.
RSIA Zafira Baubau Berhasil Tangani Kehamilan Extrauterin Abdominal Pregnancy Lithopedion.

TEGAS.CO., BAUBAU – Sebuah kasus kehamilan Extrauterin Abdominal Pregnancy Lithopedion, atau yang dikenal sebagai “bayi batu”, berhasil ditangani tim medis Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Zafira Kota Baubau melalui operasi laparatomi.

Kondisi medis yang sangat langka ini merupakan kehamilan ektopik di luar rahim yang mengalami pengapuran.

Iklan ucapan Dirut Kendaripos

Kasus langka ini terungkap secara tidak sengaja saat pasien melakukan pemeriksaan USG dan dipastikan melalui tindakan operasi laparatomi.

“Kehamilan ektopik (di luar rahim) dialami oleh salah satu pasien yang datang memeriksakan diri ke RSIA Zafira,” ungkap dr. Ayu Fatmawati, Sp. OG, kepada tegas.co saat ditemui pada Sabtu (19/4/2025).

dr. Ayu menjelaskan bahwa pasien awalnya mengeluhkan nyeri hebat di perut bagian kanan. Setelah dilakukan pemeriksaan USG, ditemukan adanya lithopedion, kondisi yang sangat jarang terjadi, sehingga tim medis memutuskan untuk melakukan operasi laparatomi.

dr. Zamri Amin, Sp. OG, dokter yang menangani operasi tersebut, menuturkan bahwa pasien telah menjalani berbagai upaya pengobatan medis dan tradisional sebelum akhirnya dirujuk untuk operasi laparatomi.

Diagnosis awal ditegakkan berdasarkan keluhan pasien.
“Kami berhasil mengangkat janin berukuran 15 cm dengan berat 2200 gram yang berada di bawah usus dan masih terbungkus ketuban di dalam perut sebelah kanan. Ini merupakan kasus kehamilan ektopik di mana janin tidak diserap oleh tubuh ibu dan mengalami kalsifikasi, sehingga menjadi seperti batu,” jelas dr. Zamri Amin.

Lebih lanjut, dr. Zamri Amin menyampaikan bahwa kondisi pasien saat ini stabil pascaoperasi dan diperkirakan sudah dapat pulang ke rumah keesokan harinya dengan jadwal kontrol rawat jalan. Obat untuk bekas luka operasi juga telah diberikan.

RSIA Zafira Baubau Berhasil Tangani Kehamilan Extrauterin Abdominal Pregnancy Lithopedion.
dr Ayu Fatmawati Sp. OG

Sementara itu, pasien bernama Halimah (59 tahun) menceritakan pengalamannya. Ia mengaku telah merasakan nyeri hebat di perut dan tubuh bagian kanan selama kurang lebih dua tahun.

“Berbagai upaya pengobatan sudah saya lakukan, mulai dari medis hingga tradisional, namun tidak ada perubahan. Akhirnya saya memutuskan untuk operasi laparatomi di RSIA Zafira,” tutur Halimah.

Halimah mengungkapkan bahwa beberapa pemeriksaan medis sebelumnya hanya mendiagnosis adanya saraf terjepit dan menyarankan konsumsi obat anti nyeri yang tidak efektif. Ia bahkan sempat mencari pengobatan tradisional hingga ke Namlea.

“Sebagai seorang ibu, saya pernah hamil anak pertama dengan normal dan kini usianya sudah 31 tahun. Setelah itu, saya sempat hamil anak kedua yang ternyata mengalami lithopedion,” imbuhnya.

Halimah juga mengenang kehamilan keduanya yang diduga meninggal dunia pada tahun 1997 saat usia kehamilan hampir sembilan bulan. Saat itu, RSUD Baubau merujuknya ke Kendari untuk penanganan lebih lanjut, namun karena ketakutan dan hasil musyawarah keluarga, ia memutuskan untuk tidak berangkat.

“Kehamilan itu berlalu dengan pengobatan kampung, dan kondisi saya tetap sehat. Setelah itu, saya hamil anak ketiga dan lahir normal, namun meninggal dunia saat usia enam bulan karena sakit. Enam tahun kemudian, saya melahirkan anak keempat yang sekarang sudah lulus SMA,” lanjutnya.

Awalnya, Halimah memang menduga ada janin yang tertinggal di perutnya, namun tidak mengetahui pasti kondisinya. Hingga akhirnya, setelah menjalani operasi dan memberanikan diri, ia berhasil mengeluarkan janin yang ternyata telah menjadi “bayi batu”, sebuah kisah langka yang kini menjadi perhatian dunia medis.

PENULIS: JSR
PUBLISHER: MAS’UD

Komentar