Jika Paslon Halalkan Berbagai Cara, Aceh Terancam Hancur

tegas.co., ACEH LANGSA– Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat Suramoe

FOTO ITN : ILUSTRASI
FOTO ITN : ILUSTRASI

Instutitute, Mahdani Syahputra, Selasa (22/11/16), mengingatkan kepada para Pasangan Calon (Paslon) Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota yang maju Pilkada 2017 untuk tidak menghalalkan segala cara dalam meraih dukungan, bila itu terjadi dipastikan kehancuran Aceh telah diambang pintu.

Dikatakan, jika  melihat perkembangan situasi politik akhir-akhir ini cukup membuat masyarakat semakin tidak nyaman dan khawatir akan timbulnya kembali gejolak yang sangat menakutkan. Kekhawatiran itu dirasakan rakyat seiring dengan semakin ketatnya persaingan partai politik dalam mencari dukungan.

“Ini hal wajar dalam era demokrasi, apalagi menjelang Pilkada yang semua partai politik bebas mencari dukungan. Tapi semua itu ada koridornya, ada regulasi dan etika politik di sana. Jangan lantas melakukan tindakan tercela untuk nafsu politik sesaat,”urai Mahdani lagi.

Mencari dukungan dengan cara mengancam, menculik, teror, bahkan membunuh, menurut dia adalah hal tidak manusiawi dan melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini menimbulkan gejolak sosial dan rakyat menjadi resah bahkan dapat terpecah belah.

Menurut Mahdani, kemenangan yang diraih dalam pemilihan kepala daerah dengan cara yang tidak demokratis hanya akan menghasilkan pemimpin yang tidak memiliki tujuan untuk memikirkan rakyatnya, tetapi lebih cenderung bertujuan untuk mementingkan diri sendiri maupun melanggengkan kekuasaannya semata.

Sebagai contoh kata Mahdani lagi, rentetan teror penembakan yang baru baru ini terjadi di beberapa tempat ,mengisaratkan bahwa cara cara intimidasi model lama masih dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Bila ini masih terus  terjadi maka dikuatirkan Aceh diambang  kehancuran. Untuk itu, kita menyampaikan pesan moral kepada para calon kepala daerah agar berlaku fair play, demikian pula masyarakat harus pintar dengan tidak memilih calon yang menggunakan cara-cara busuk,” pungkas Mahdani.

ROBY SINAGA/NAYEF