Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
DaerahSultra

Diseminasi Litbang Paparkan Hal Ini

741
×

Diseminasi Litbang Paparkan Hal Ini

Sebarkan artikel ini
Diseminasi Litbang Paparkan Hal Ini
Diseminasi hasil penelitian digelar di Gedung Arsalana Kota Baubau. FOTO: JELITA SRI RAHAYU

tegas.co., BAUBAU, SULTRA – Belum lama ini, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbang) Kota Baubau, menggelar kegiatan Diseminasi atau penyampaian hasil penelitian tahun 2018. Kegiatan yang digelar di Gedung Arsalana ini dihadiri sejumlah tokoh adat, dan para peserta.

Dalam agenda awal pembahasan dijelaskan bahwa Seminar Akhir Rencana Induk Pembangunan Kebudayaan Kota Baubau menyangkut persoalan kebudayaan dan kehidupan masyarakat yang memiliki relasi atau hubungan tertentu yang sering disebut sebagai struktur masyarakat (struktur sosial).

Kompleksitas kebudayaan memiliki lingkup yang besar namun pada arah global dunia yang dicirikan sebagai saling terkait (global interconnectedness), Indonesia dihadapkan pada tantangan merumuskan identitas budaya dan posisi perwujudannya, tanggapan aktif masyarakat terhadap tantangan yang akan timbul akibat perubahan lingkungan dalam arti luas maupun pergantian generasi.

Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan sebuah undang-undang tentang kebudayaan yang dapat memberi payung bagi konservasi kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam atmosfir yang bersifat multikultural.

Kota Baubau sebagai wilayah yang memiliki kekayaan budaya Eks pusat Kesultanan Buton membutuhkan perencanaan yang baik untuk pembangunan di masa mendatang (Adat istiadat, warisan budaya, religi, dan falsafah hidup).

Dimana potensi kebudayaan ini menjadi modal awal dan titik berangkat Kota Baubau sebagai basis identitas dan landasan dalam proses pembangunan, proses identifikasi dan pengembangan kebudayaan mesti dilakukan dalam satu riset yang lebih terukur dan sistematis. Riset ini nantinya menjadi database yang disusun dalam bentuk dokumen rencana induk pembangunan kebudayaan.

Ketua LP2M Unhas, Dr. Tasrifin Tahara mengungkapkan, Baubau sebagai sentrum sentral eks Kesultanan Buton memiliki khasanah budaya yang banyak abstrak wujud, tata kelakuan, artefak dan bahasa yang perlu untuk dijaga dan dibuatkan HAKI (hak paten atas kekayaan intelektual).

“Dan masyarakat Baubau juga perlu kesadaran bahwa semua kekayaan budaya apabila tidak kita jaga dan lestarikan akan hilang oleh waktu akibat kerusakan dan tidak kepedulian kita,” ungkapnya.

Kata dia, contohnya di Labawala, Bahasa Tobe-tobe sudah hilang dan tidak diketahui lagi oleh masyarakat. Padahal Buton pada zaman dulu merupakan satu kesatuan kesultanan yang didalamnya terdiri dari 72 Kadea atau suku dengan 16 bahasa. Masyarakat Labalawa yang mereka ketahui hanya Pogau Wolio dan Bahasa Indonesia.

“Ada juga beberapa naskah kuno Buton dan meriam situs peninggalan Belanda yang telah dicuri dan diklaim oleh Malaysia. Sehingga saya mengharapkan dan mengimbau agar tidak akan terjadi lagi hal seperti ini, karena kita harus berbangga memiliki situs yang didalamnya ada hamparan situs lagi,” kata Tasrifin Tahara.

Selanjutnya dipaparkannya pula tentang penelitian terhadap mutu pelayanan lima instansi pemerintah Kota Baubau. Instansi tersebut adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Perizinan, Dinas Perhubungan dan Kesehatan.

Dijelaskan dia, jumlah penduduk Kota Baubau pada tahun 2015 sebanyak 154.877 jiwa berdasarkan tabel Morgan dan Krecjie bahwa untuk jumlah populasi di atas 100.000 sampel minimum adalah 385 orang yang dapat dilakukan secara langsung pada lokasi pelayanan publik dan mengunjungi rumah masyarakat pengguna jasa.

“Responden adalah penduduk/masyarakat Kota Baubau yang pernah melakukan pengurusan atau menjadi pengguna layanan publik dalam 1 tahun terakhir di bidang Pendidikan, kesehatan, perhubungan, pelayanan perizinan dan administrasi kependudukan,” sambungnya.

Hal itu sesuai dengan nilai indeks yang diperoleh, maka jika merujuk pada kategori mutu layanan dapat dikatakan bahwa kinerja pelayanan publik di Kota Baubau untuk lima dinas yakni pendidikan, kesehatan, perhubungan, perizinan, dan administrasi kependudukan masuk pada kategori B (Baik).

Sementara itu, Kepala Badan Litbang Mustafa Zain ditemui usai acara tersebut mengungkapkan kegiatan ini dalam rangka menyebarluaskan informasi yang perlu diketahui oleh masyarakat sebagai bentuk sosialisasi sehingga dikenal dan dipahami oleh masyarakat.

REPORTER: JELITA SRI RAHAYU
PUBLISHER: SALAMUN SOFIAN

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos