tegas.co., KONAWE, SULTRA – Demo masyarakat Dunggua di balai Pertemuan Kecamatan Amonggedo Jaya, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) berakhir ricuh, Sabtu (24/11/2018).
Kericuhan dipicu lantaran PT Multi Bumi Sejahtera (MBS) yang dikelola Saut Sitorus belum menyelesaikan pembayaran royalti kepada masyarakat setempat. Massa meminta Sitorus angkat kaki meninggalkan Amonggedo bersama perusahaannya.
Suasana yang kian memanas dalam pertemuan tersebut membuat Sitorus akhirnya menutup PT MBS yang dipimpinnya.
“Saya tidak butuh tambang. MBS saya tutup,” teriak Sitorus yang dikawal petugas Kepolisian dan TNI keluar meninggalkan Kantor Kelurahan, Sabtu (24/11/2018).
Ditemui ditempat yang berbeda Sitorus kembali menegaskan menutup PT MBS.
“Saya tidak butuh semuanya. Tulis saja PT MBS ditutup Sitorus,” tegas Sitorus saat dikonfirmasi awak media.
Riwanto selaku Koordinator Panitia Lima mengatakan, royalti akan tetap diserahkan kepada masyarakat. Namun penyerahannya dilakukan secara bertahap. Untuk tahap awal Rp200 juta dan selanjutnya Rp240 juta.
“Yang memiliki sertifikat 160 KK akan dapat royalti senilai Rp3,2 juta. Sedangkan yang tidak memilik sertifikat akan menerima royalti sebesar Rp500 ribu,” katanya..
KONTRIBUTOR: RICO
PUBLISHER: SALAMUN SOFIAN