Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaJakartaPilkada SerentakTegas.co Nusantara

Debat Kedua, IPI: Jokowi Buat Prabowo tak Berkutik

807
×

Debat Kedua, IPI: Jokowi Buat Prabowo tak Berkutik

Sebarkan artikel ini
Debat Kedua, IPI: Jokowi Buat Prabowo tak Berkutik
Capres Nomor Urut 1 Joko Widodo dan Capres Nomor 2 Prabowo Subianto (Sumber Foto: waspada.co.id)

tegas.co., JAKARTA – Debat disesi Reforma Agraria sangat menarik dimana keduanya cukup ofensif. Begitu pula di segmen lingkungan hidup, pangan, infrastruktur dan SDA.

“Saya menilai Jokowi cukup elegan dalam memaparkan, barangkali selain infrastruktur, ini juga barangkali spesialisasi Jokowi,” kata pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie via WhatsAppnya di Jakarta pada tegas.co, Senin (18/02/2019).

Selanjutnya, ucap Jerry, debat ini Prabowo dibuat ketar-ketir beberapa kali, ‘skak mat’, Jokowi bikin Prabowo puyeng. Sungguh hebat penguasaan materi Jokowi tadi malam, penampilannya dalam peak performance and confidence.

“Pokoknya sang petahana membuat sang penantang tak berkutik dan tak berdaya,” kata Jerry.

Menurut Jokowi, dalam dua tahun telah dibagikan ke masyarakat petani dan nelayan 2,6 juta hektar, dari 12,7 yang sudah disiapkan. Kemudian Tahun 2017 sekitar 5 juta sertifikat, dan 7 juta sertifikat bisa digunakan, ini sisi akses ke sektor keuangan restribusi aset reforma agraria.

Menurut Jerry, Prabowo sangat tersudut dalam sektor ini. Memang kata Prabowo menarik dan populer, 1 dan 2 generasi tiap tahun pada saatnya, tidak ada lahan yang akan dibagi lagi.

“Kami kembali ke UUD Pasal 33 bumi dan air dikuasai oleh negara,” ujarnya.

Di segmen ini, Jerry menilai Jokowi tampil memukau dengan grand design yang dipaparkan, bahkan road mapnya.

Selanjutnya, kata Jerry, Jokowi sempat membuat Prabowo shok dan kaget saat mengungkap lahan Prabowo di Kaltim 220 ribu hektar dan di Aceh Tengah sekitar 120 ribu hektar.

Saat keduanya berdebat khusus 25 persen penduduk miskin tinggal dipesisir, Jerry menilai persiapan matang Jokowi yang membuat dia menguasai on the stage (panggung).

“Prabowo berapa kali saya nilai tak dapat melanjutkan debat dan ikut dengan pernyataan Jokowi. Bagi saya, Prabowo under pressure, nampak terkenan dengan data yang disampaikan Jokowi. Dia tak punya senjata pamungkas. Jokowi pun saya nilai, mampu menjabarkan polemik di laut,” ungkap Jerry.

Lantaran kata dia, Jokowi menjelaskan terarah, tepat dan terukur. Yang mana masa depan Indonesia 700 kapal asing yang melakukan ilegal fishing, 488 kapal diantaranya yang ditenggelamankan, 700 sudah tidak ada.

Selain ikan Indonesia, ujar Jokowi juga memiliki off shore atau ladang minyak, ini dapat memberikan income kepada negara. Begitu pula infrastruktur yang berkaitan dengan laut secara besar-besaran utamanya Indonesia Timur, tol laut bisa memberikan manfaat kepada masyarakat.

Sedangkan Jerry lihat argumen bahkan bantahan Prabowo kurang tajam. Sebab kata Prabowo nelayan tidak punya akses, nelayan kecil untuk melaut negara hadir.

“Kami akan membuat BUMN, khusus nelayan dilatih dengan teknologi tepat guna, prasarana dan pemasaran dibantu oleh pemerintah dan memberdayakan nelayan yang miskin,” kata Prabowo.

Hal ini pun dipertegas Jokowi terkait perindo dan perinus yang menurut dia sangat membantu nelayan. Bahkan mereka membuat bank mikro nelayan.

“Laporan ke bapak bagus, kenyataan di bawah tidak bagus,” ucap Jokowi.

Tak kalah garang Jokowi pun membantah tudingan tersebut, dimana setiap minggu dan bulan, dia dan sopirnya kerap datang ke utara Jawa Tengah untuk bertemu dan berkomunikasi dengan nelayan.

“Kalau memang ada hal-hal yang kurang malah perlu dikoreksi. Di Jawa sudah selesai, di luar Jawa belum selesai,” ujar Jokowi.

Memang ada hal yang aneh, saat Prabowo nyatakan, tolak ukur memenuhi pangan buat rakyat, yakni impor air. Hal ini sangat irasional dan tak masuk akal. Masakan air di impor.

“Jadi, Jokowi bisa mengatasi masalah dan menguasai masalah. Sedangkan Prabowo, menguasai lahan HGU tapi katanya dia rela memberikan kepada negara,” tutur Jerry.

PUBLISHER: SALAMUN SOFIAN

error: Jangan copy kerjamu bos