Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Buton Tengah

Vaksinasi di Buteng, Bupati Jadi Orang Pertama

658
×

Vaksinasi di Buteng, Bupati Jadi Orang Pertama

Sebarkan artikel ini
Bupati Buteng, H. Samahuddin, SE saat menerima vaksinasi tahap awal

TEGAS.CO,. BUTENG – Pemerintah Daerah (Pemda) Buton Tengah (Buteng) menggelar vaksinasi tahap awal di pelataran rumah jabatan (Rujab) Bupati, Rabu (3/2). H. Samahudin, SE selaku Bupati Buteng menjadi orang pertama penerima vaksin Sinovac tersebut.

Selain Bupati, beberapa unsur pemerintahan di Buteng juga menerima suntik vaksin, diantaranya Ketua DPRD Buteng, Bobi Ertanto, Kasdim 1413/Buton, Mayor Inf Gideon Skoda dan Wakapolres Baubau, Kompol Arnaldo Von Bulow. Selain itu, ada juga Yusri (Polsek Gu), Alimin (Koramil Gu), Hasrun Hasanu (Dinkes Buteng),Wa Ode Munifa (IBI Buteng), Mohamad Jumatman (IDI Buteng), Jeli Ode Jamudin (Kemenag Buteng) dan Jumniah A.M.Keb (RSUD Buteng).

Proses vaksinasi diawali dengan pendaftaran untuk menyesuaikan biodata peserta termasuk riwayat yang diderita peserta penerima vaksin. Usai mendaftar mereka melakukan screening kesehatan (pengecekan tekanan darah dan suhu tubuh).

Usai menerima suntikan vaksin, Samahuddin mengaku tidak merasakan gejala-gejala sedikitpun.

“30 menit dilewati setelah divaksin, kita menerima kartu vaksinasi sebagai bukti bahwa telah menerima vaksin. Dan saya merasa biasa saja (tidak ada gejala),” beber H. Samahudin,SE

Sambungnya, program suntik vaksin covid-19 telah melalui tahapan uji klinis di Balai POM dan juga telah memenuhi sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai tempat yang benar dipercaya oleh khalayak.

“Jadi suntik vaksin ini semuanya aman. Jangan takut dan tidak perlu kita ragu. Jangan percaya dengan adanya berita-berita hoax (bohong) karena saya sudah buktikan sendiri,” pungkasnya

Untuk selanjutnya aparatur dilingkup Buteng akan menjadi sasaran dalam proses vaksinasi guna mencegah penyebaran dari virus tersebut.

 

Reporter : LRA11

Editor : YA

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos