Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaSultra

Reses, Salam Sahadia: Permasalahan di Masyarakat Tanggungjawab Bersama

1332
×

Reses, Salam Sahadia: Permasalahan di Masyarakat Tanggungjawab Bersama

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Sultra, Abdul Salam Sahadia

TEGAS.CO,. SULAWESI TENGGARA – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar reses masa sidang III 2020-2021 di daerah pemilihan III, Buton Utara (Butur), Muna dan Muna Barat (Mubar) sejak 30 September sampai 5 Oktober 2021.

Saat ditemui di ruang kerjanya, politikus Demokrat ini menjelaskan, reses merupakan kewajiban politik yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota DPRD, baik kabupaten/kota maupun provinsi, termasuk dirinya.

Hal itu dilakukan, kata dia, untuk menerima aspirasi masyarakat, khususnya di Daerah pemelihannya (Dapil) III yaitu, Muna, Muna Barat (Mubar) dan Buton Utara (Butur).

Secara umum, Salam Sahadia menyampaikan bahwa ia melaksanakan reses di beberapa kecamatan di Butur, antara lain 3 (tiga) titik di kecamatan Kulisusu, 2 (titik) di kecamatan Kulisusu Barat dan juga di wilayah persemakmuran.

“Mereka sangat berharap tentang perbaikan infrastruktur, terutama jalan yang menjadi tanggung jawabnya provinsi agar segera terselsaikan”, katanya, Senin (4/10/2021).

Dalam resesnya, Wakil Ketua Komisi III DPRD Sultra ini menyampaikan, kerusakan jalan yang ada di tiga wilayah dapilnya telah dianggarkan dalam perubahan penanganan fungsional.

“Terutama di wilayah Butur, walaupun saat ini belum dilakukan pengaspalan secara menyeluruh namun diupayakan agar jalan sudah tidak berlubang-lubang lagi”, jelasnya.

“Bukan hanya jalan yang akan dibenahi termaksud perbaikan 5 jembatan dianggarkan dalam APBD perubahan”, tambahnya.

Lebih jauh lagi dikatakannya bahwa masyarakat Butur berharap selain jalan dan jembatan, pembenahan di sektor pertanian dan perikanan harus menjadi perhatian.

Untuk sektor perikanan, lanjutnya, masyarakat berharap ada bantuan, baik mesin ketinting ataupun sejenisnya.

“Tapi bukan mesin merk Cina, melainkan merk Honda yang berkapasitas 13 PK, karena mayoritas nelayan disana pemancing tuna jadi butuh mesin yang berkapasitas baik dan dianggap cocok”, lanjutnya lagi.

“Di sektor pertanian juga memerlukan perhatian lebih karena saat ini jambu mente sedang proses pembuahan, mereka sangat berharap dibantu pupuk semprot guna meningkatkan produktivitas hasil pertanian, sebab selama ini para petani selalu berinisiatif sendiri untuk membeli pupuk”, tuturnya.

Terakhir dia mengharapkan adanya koordinasi dan komunikasi yang baik antara pemerintah kabupaten dan provinsi guna menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi di masyarakat.

“Karena ini tanggungbjawab kita bersama” pungkasnya.

Laporan : JEMI

Editor : YUSRIF

Terima kasih