Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaMuna

Hajatan di Kediaman Ketua DPRD Mubar Resahkan Warga Sekitar

3897
×

Hajatan di Kediaman Ketua DPRD Mubar Resahkan Warga Sekitar

Sebarkan artikel ini
Hajatan di Kediaman Ketua DPRD Mubar Resahkan Warga Sekitar

TEGAS.CO,. MUNA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muna Barat, WD S (inisial) gelar hajatan Katoba anak (tradisi masyarakat Muna) resahkan warga sekitar rumah mewahnya, Senin (24/1/22).

Sebagai warga yang terbilang baru di lingkungan II Kelurahan Watonea Kecamatan Katobu Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dinilai para “tetangganya” dengan pejabat yang tak punya jiwa sosial dan arogan. Hal itu diketahui berdasarkan informasi warga disekitar rumahnya yang kecewa karena hajatan itu menutup akses jalan warga dan mendatangkan waria malam harinya.

D (inisial) warga, mengungkapkan, seharusnya sebagai orang baru melakukan adaptasi diri bukan dengan menunjukan diri sebagai pejabat yang terkesan arogan. Dengan status sosial yang dimiliki seolah-olah telah menguasai lorong di lingkungan tersebut.

“Dia pikir jabatan seumur hidup jadi seenaknya mau berbuat seperti itu. Sudah tutup jalan, tokoh-tokoh masyarakat juga tak ada yang dihargai. Seharusnya kalau mau buat acara atau keramaian patabe dulu,” kesalnya, Selasa (26/1/22).

Hal senada juga disampaikan oleh warga lainnya, H yang menyesalkan sikap Ketua DPRD itu yang tak punya komunikasi, tak percaya dan butuh orang sekitarnya. Ia juga menyesalkan hajatan tersebut mempertontonkan gaya pejabat yang sombong, seperti masyarakat perkotaan yang tak menghargai tetangganya.

“Yang kerja hajatannya juga sombong-sombong, coba lihat tak ada tetangga yang respek. Bahkan tokoh masyarakat menyesalkan kelakukan mereka sebagai warga baru,” ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan, hajatan malam seharusnya menyampaikan supaya tetangga disekitarnya tak merasa terganggu. Ironinya mendatangkan kesialan bagi lingkungan karena menghadirkan waria.

“Orang joget dan suara musiknya mengganggu tetangga, apalagi disekitar situ ada anak kecil. Kita sebagai tetangga sampai tak bisa tidur karena bunyi suara musik. Parahnya mereka undang waria, kita tidak terima tapi kita tak mau ribut. Seharusnya sebagai warga baru dan status pejabat, banyak-banyak sadar diri, lebih bijaksana dan berjiwa sosial,” pungkasnya.

Laporan: TIM

Terima kasih